kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Analis: Rupiah akan tertopang penguatan saham dan obligasi


Kamis, 27 Januari 2011 / 10:30 WIB
Analis: Rupiah akan tertopang penguatan saham dan obligasi


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Mata uang rupiah masih berpeluang menguat jika ditopang penguatan pasar saham dan obligasi. Hingga pukul 10.20 WIB, rupiah masih menguat tipis dari Rp 9.034 per dollar AS ke level Rp 9.032 per dollar AS.

Analis PT Bank Commonwealth, Mika Martumpal menyebut, sejauh ini kecenderungan penguatan rupiah terhadap dollar AS karena penguatan harga saham, naiknya harga obligasi, dan turunnya yield obligasi.

Sementara, faktor eksternal yang mendukung rupiah yaitu cenderung melemahnya dollar AS terhadap major currency. Hal ini terjadi seiring kebijakan Federal Reserves tetap memperpanjang program stimulus moneternya.

Mika menyebut, sepanjang hari ini, pergerakan rupiah masih akan bergantung terhadap sejauh mana penguatan harga obligasi dan saham lokal. "Kalau pasar saham optimis dan terus naik, maka rupiah masih cenderung menguat," ujarnya.

Namun, meski dalam beberapa hari terakhir rupiah cenderung kuat, belum terlihat arah perubahan tren rupiah. "Selama level support masih bertahan di 8.960, inflasi masih tinggi, dan suku bunga belum mengikuti kenaikan inflasi, maka secara umum trendnya masih melemah," imbuh Mika.

Dia memperkirakan, rupiah terhadap dollar hari ini akan bergerak di kisaran Rp 9.020 per dollar AS hingga Rp 9.040 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×