kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis RHB Sekuritas rekomendasikan buy saham TLKM, ini alasannya


Rabu, 26 Mei 2021 / 06:00 WIB
Analis RHB Sekuritas rekomendasikan buy saham TLKM, ini alasannya


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Konsolidasi vertikal yang dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia dengan membentuk holding GoTo diperkirakan akan semakin membawa dampak positif bagi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Pasalnya, investasi Telkomsel di Gojek sudah mencapai US$ 450 juta.

Michael Wilson Setjoadi, Analis Saham RHB Sekuritas Indonesia menyambut positif terhadap konsolidasi vertikal yang dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia. 

Dengan adanya GoTo, dia menilai potensi ekonomi digital Indonesia akan semakin menarik. Terlebih lagi ekosistem digital, baik itu Gojek dan Tokopedia sudah terbentuk.

Diakui Michael, memang saat ini kontribusi ekonomi digital di Indonesia masih kecil. Namun terdapat tren peningkatan dari ekonomi digital Indonesia. Dengan Tokopedia dan Gojek membuat holding GoTo, Michael percaya ekonomi digital yang saat ini belum tersentuh akan mereka garap.

Baca Juga: Saham Blue Chips Penghuni LQ45 Bikin IHSG Memerah, TLKM, EXCL, INDF & BMRI Masih Oke

"Saya yakin nantinya yang paling tumbuh kencang berasal dari GoTo Financial. Saat ini GoTo Financial belum sepenuhnya menggarap itu. Padahal pangsa pasar GoTo Financial sangat besar. Mungkin nanti akan sama besarnya dengan Ant Financial yang dimiliki oleh Alibaba. GoTo ini memberikan sentimen baru bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia," kata Michael dalam pers rilis, Selasa (25/4).

Dengan tumbuhnya ekonomi digital ini, Michael optimis investasi yang dilakukan Telkomsel di Gojek beberapa waktu lalu akan memberikan keuntungan yang sangat signifikan di kemudian hari.

Apalagi Telkomsel berpotensi untuk mendapatkan sinergi positif dari investasi yang mereka lakukan di Gojek. Sebab ekosistem digital di Gojek dan Tokopedia sudah terbentuk.

 

"Harus diingat, investasi di perusahaan digital tak langsung bisa didapatkan keuntungannya. Namun ketika ekonomi digital tumbuh, maka investasi yang dilakukan Telkom di Gojek juga akan mengalami peningkatan. Yang dilihat investor adalah potensi tumbuhnya ekonomi digital. Sehingga Telkomsel akan sangat diuntungkan dengan terbentuknya GoTo ini, sebab ekosistem digital GoTo saat ini merupakan yang terbesar," terang Michael.

Peningkatan imbal hasil investasi yang dilakukan Telkomsel di Gojek menurut Michael akan kembali berpotensi mengalami peningkatan ketika GoTo akan melakukan IPO di pasar saham.

Melihat Telkomsel yang saat ini menjadi operator telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memiliki kekuatan finansial terbesar, Michael menilai mereka akan menjadi investor jangka panjang di Gojek.

Michael menyakini Telkomsel tak sekadar mencari keuntungan jangka pendek. Mereka akan monetisasi ekosistem digital yang ada di GoTo terlebih dahulu dengan mencari sinergi bisnis yang mungkin bisa dilakukan antara Telkomsel dan GoTo.

Melihat net cash besar yang dimiliki Telkomsel, serta ekosistem digital di Indonesia yang masih akan tumbuh dan potensi sinergi bisnis yang akan dicapai, Michael yakin sekali anak usaha PT Telkom ini akan terus berinvestasi di perusahaan digital yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Saham big cap: IHSG rebound, BMRI turun 3 hari, TLKM, UNVR, CPIN naik tertinggi

"Dengan EBITDA yang sangat baik dan kelebihan cash yang saat ini dimiliki Telkomsel, jauh lebih baik dipergunakan untuk investasi di perusahaan digital," terang Michael.

Investasi di perusahaan digital dinilai Michael jauh lebih baik ketimbang Telkom atau Telkomsel membuat perusahaan digital. Dari catatan Michael setidaknya  sudah 2 kali Telkom Group gagal membangun perusahaan digital.

"Karakter orang yang ada di perusahaan digital dan perusahaan telekomunikasi itu sangat berbeda. Manajemen Telkom dan Telkomsel saat ini sangat progresif, sehingga sangat tepat jika Telkomsel dan Telkom investasi di perusahaan digital," ungkap Michael.

Melihat prospek investasi Telkom dan Telkomsel yang kinclong di perusahaan digital membuat Michael masih merekomendasikan beli untuk saham emiten berkode TLKM ini. Target yang dipatok Michael untuk saham Telkom mencapai Rp 4.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×