kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis RHB Sekuritas rekomendasikan beli saham Bukit Asam (PTBA), ini alasannya


Senin, 19 April 2021 / 11:09 WIB
Analis RHB Sekuritas rekomendasikan beli saham Bukit Asam (PTBA), ini alasannya
ILUSTRASI. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST)?PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang digela, Senin (5/4).


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Bukit Asam Tbk (PTBA) diyakini masih menarik seiring dengan membaiknya outlook harga batubara tahun ini.

Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya meningkatkan estimasi laba bersih Bukit Asam untuk tahun 2021-2022. RHB Sekuritas memperkirakan laba bersih PTBA untuk tahun ini sebesar Rp 3,4 triliun, naik 13,8% dari proyeksi lama.

Sementara laba bersih tahun depan diproyeksi menyentuh angka Rp 3,68 triliun atau naik 9,6% dari proyeksi sebelumnya.

Andrey mengatakan, naiknya kinerja PTBA didukung oleh harga rata-rata acuan batubara yang lebih tinggi. Adapun, RHB memproyeksikan harga rata-rata acuan di tahun 2021 dan 2022 masing-masing  berada di level US$ 70,00- US$ 75,00 per ton. 

Baca Juga: Perusahaan batubara siap revisi RKAB seiring penambahan kuota ekspor batubara

Membaiknya kinerja emiten pelat  merah ini juga didorong oleh estimasi volume penjualan yang lebih tinggi, yakni mencapai 30,7 juta ton, atau naik 18%  secara year-on-year (YoY).

Harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) juga diproyeksikan akan pulih. RHB memperkirakan, ASP Bukit Asam tahun ini sebesar US$ 48.0 per ton dan tahun 2021 diperkirakan sebesar US$  47,7 per ton. Sebagai perbandingan, ASP Bukit Asam tahun lalu hanya US$ 45,80 per ton, turun  -11% YoY.

Naiknya ASP ini seiring membaiknya permintaan batubara dari lokal, di mana sekitar 54% dari tujuan penjualan PTBA merupakan pasar domestik. Permintaan  internasional juga membaik, dimana sekitar 46% penjualan dilempar ke pasar India dan sebanyak 20% merupakan penjualan ke  China.

 




TERBARU

[X]
×