Reporter: Riska Rahman | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski pendapatan naik pada kuartal satu 2017, laba kotor PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun. Penurunan pendapatan distribusi gas memicu turunnya laba kotor.
PGAS memperoleh pendapatan US$ 746 juta, naik 3,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan distribusi gas pada kuartal ini turun 1,98% menjadi US$ 629 juta.
Kinerja PGAS bakal tertekan lantaran peraturan pemerintah yang menginstruksikan pelaku gas menurunkan harga gas industri. Oleh karena itu, PGAS tak muluk-muluk mematok target. "Kami harap kinerja tahun ini bisa menyamai kinerja tahun lalu," ujar Danny Praditya, Direktur Komersial PGAS, Selasa (20/6).
PGAS menargetkan volume sekitar 1.600 mmscfd atau sama dengan tahun lalu. Namun, PGAS berharap angka ini bisa naik untuk mengompensasi turunnya harga gas industri.
Analis Indo Premier Securities Chandra Pasaribu bilang, penurunan harga gas tak serta-merta membuat pendapatan PGAS turun. "PGAS punya kontrak business-to-business (B2B) dengan para pelanggannya sehingga belum tentu harga gas PGAS ikut turun sesuai ketentuan pemerintah," papar Chandra kepada KONTAN, Rabu (21/6).
Dia merekomendasikan hold PGAS dengan target Rp 2.700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News