Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan laba US$ 96,8 juta di akhir kuartal I-2017. Dihitung dengan kurs rata-rata Rp 13.348 per dollar AS, PGN membukukan laba sekitar Rp 1,29 triliun.
Sejatinya, jika dibandingkan pencapaian periode Januari-Maret 2016 lalu yaitu laba US$ 100,65 juta atau Rp 1,36 triliun, laba produsen dan distributor gas pelat merah ini mengalami penurunan.
Tapi, manajemen menilai kinerja tiga bulan pertama 2017 tetap baik. "Kinerja PGN tercatat semakin membaik di tengah kondisi global dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, Jumat (21/4) dalam keterbukaan informasi perusahaan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kinerja PGAS yang oke ini juga diklaim berasal dari kenaikan pendapatan bersihnya di akhir Maret sebesar US$ 746 juta, naik US$ 26 juta dari periode yang sama tahun lalu.
Berikutnya, laba operasional US$ 155,7 juta, dan EBITDA US$ 254 juta.
Selama periode Januari-Maret, PGAS menyalurkan gas bumi 1.542 million standard cubic feet per day (MMscfd). Realisasi ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.643 MMscfd.
Namun, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan akan semakin baik.
Di kuartal I-2017, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 252 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.278 km atau setara dengan 80% pipa gas bumi hilir nasional.
PGN memasok gas bumi ke 1.652 industri besar dan pembangkit listrik, 1.929 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), dan 204.000 pelanggan rumah tangga.
Sejumlah proyek yang telah diselesaikan antara lain proyek pipa distribusi gas Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km dan beberapa pengembangan jaringan infrastruktur gas lainnya seperti di Jawa Barat sepanjang 37 km, Jawa Timur sepanjang 165 km dan Sumatera Utara serta Batam sepanjang 8 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News