kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis Rekomendasikan Beli Saham MTEL, Simak Ulasannya


Jumat, 29 Juli 2022 / 07:45 WIB
Analis Rekomendasikan Beli Saham MTEL, Simak Ulasannya


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) bukukan laba bersih Rp 891,54 miliar hingga Juni 2022. Realisasi itu tumbuh 27,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 700,74 miliar.

Kenaikan laba seiring pertumbuhan pendapatan sebesar 15,52% menjadi Rp 3,72 triliun. Sebagai pembanding, pendapatan MTEL di semester I 2021 sebesar Rp 3,22 triliun.

Analis Henan Putihrai Steven Gunawan mengatakan, capaian tersebut inline dengan proyeksinya tahun ini. Menurutnya, sampai akhir tahun MTEL juga masih akan mencetak pertumbuhan kinerja.

"Kami estimasi pendapatan tumbuh 11%-12%, EBITDA tumbuh 15%, dan laba bersih tumbuh 17,2%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (28/7).

Baca Juga: Saham TLKM Perlahan Naik Kembali, Simak Prospek dan Rekomendasi dari Analis

Steven juga melihat, potensi inflasi tidak akan memberikan dampak terhadap kinerja MTEL tahun ini. Menurutnya, basis arus kas operasi atau basis pendapatan MTEL dari kontrak jangka panjang setidaknya 10 tahun, sementara inflasi hanya bersifat sementara.

Di sisi lain, Steven melihat bahwa besarnya aset menara MTEL di luar Jawa berpeluang memberi daya tarik bagi operator telekomunikasi untuk strategi pertumbuhan dengan kolokasi daripada built to suit. Hal itu sejalan dengan arahan pemerintah kepada operator telekomunikasi untuk meminimalisir kesenjangan jaringan 4G yang sebagian besar terjadi di wilayah luar Jawa.

"Kami berpendapat bahwa MTEL akan menjadi pilihan yang lebih menguntungkan bagi EXCL, ISAT, dan FREN untuk memperluas masing-masing jaringannya dengan menggunakan strategi kolokasi, mengingat itu lebih cepat dalam pelaksanaannya dan lebih efisien dalam biaya operasional," jelasnya. 

Dari sana, Steven merekomendasikan buy saham MTEL dengan target harga Rp 950.

Sebagai informasi, sebanyak 58% aset menara MTEL terletak di luar Jawa. Sementara dari pesaingnya, TOWR dan TBIG masing-masing sebesar 39% dan 41%.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menambahkan, potensi pertumbuhan MTEL juga datang dari strategi perseroan yang melakukan peningkatan pembangunan jaringan fiber optik di tahun ini. Menurutnya, strategi tersebut merupakan bagian dari transformasi ke perusahaan digital infrastructure.

Baca Juga: Margin Masih Tertekan, Simak Rekomendasi Mirae Asset Untuk Saham Unilever (UNVR)

Dari pergerakan sahamnya, Ivan melihat ada potensi melanjutkan tren kenaikan jangka pendek. Sehingga, ia merekomendasikan buy saham MTEL. 

"Terlebih jika menguat dan bertahan di atas level Rp 745. Kalaupun masih terkonsolidasi maka diperkirakan bertahan di atas level Rp 670 sebelum mencoba menguat kembali," jelasnya.

Sementara analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan hold saham MTEL. Adapun support MTEL berada di Rp 715 dan resistance pada level Rp 735.

Herditya melihat secara teknikal pergerakan MTEL saat ini masih cenderung sideways dan tertahan oleh MA20-nya serta diiringi dengan volume perdagangan yang cenderung kecil. 

"Dari sisi indikator, MACD masih menunjukkan tanda-tanda sideways, meskipun Stochastic berpeluang golden cross dan menguat untuk menuju ke area overbought," jelasnya.

Pada akhir perdagangan Kamis (28/7) saham MTEL ditutup menguat 10 poin atau 1,39% ke Rp 730.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×