Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Fasilitas kesehatan semakin meningkat setiap tahun. Hal ini menunjukkan penanggulangan penyakit semakin baik dan tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin tinggi.
Tidak hanya masyarakat yang diuntungkan. Perusahaan obat seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga bisa meraup berkah dengan permintaan akan produk kesehatan yang meningkat.
Analis Samuel Sekuritas Andy Ferdinand mengatakan, bukan hanya penjualan obat resep yang akan meningkat, melainkan juga makanan nutrisi dan produk kesehatan. Kondisi ini menguntungkan bagi KLBF yang kuat dalam penjualan produk kesehatan dan resep.
"Belum lagi kesadaran masyarakat akan kesehatan makin tinggi, jadi produk nutrisi dan suplemen akan meningkat," kata Andy kepada KONTAN, Rabu (1/2).
Andy melihat, kinerja keuangan KLBF juga diprediksi masih bisa tumbuh pada tahun ini. Tapi ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai pada KLBF, seperti margin dari divisi makanan nutrisi kemungkinan akan berkurang, melihat harga susu skim yang meningkat.
Pelemahan nilai tukar rupiah pun bisa menjadi kendala melihat bahan baku produk KLBF kebanyakan adalah impor. Makanan nutrisi memberi kontribusi 28,3% pendapatan, terbesar kedua setelah distribusi dan pengepakan obat.
Pendapatan dari obat resep mencapai 23% diikuti oleh produk kesehatan 17,9%. Tapi perlu diingat, margin kotor bisnis distribusi paling kecil di antara segmen bisnis KLBF lain. Laba kotor terbesar KLBF masih berasal dari bisnis nutrisi, diikuti obat resep, produk kesehatan dan terakhir distribusi.
Analis Kresna Securities Filbert Anson mengatakan, divisi nutrisi KLBF tumbuh 11,2% hingga akhir September lalu. "Sehingga kinerja konsolidasi 2016 sangat dipengaruhi oleh kinerja divisi nutritionals," kata dia.