kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Analis prediksi sektor properti baru akan bangkit pada 2022


Rabu, 05 September 2018 / 21:03 WIB
Analis prediksi sektor properti baru akan bangkit pada 2022
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menghadapi kelesuan daya beli, emiten properti kini dihadapkan dengan risiko pelemahan rupiah. Pasalnya, banyak emiten properti yang memiliki utang dalam bentuk obligasi dollar AS. 

Hal ini berpotensi menggerus kas perusahaan, Menurut riset Moody's beberapa perusahaan seperti MDLN, ASRI, BSDE, PWON, LPKR dan APLN memiliki risiko ini.

Kepala Riset Narada Asset Manajemen, Kiswoyo Adi Joe mengamini, pelemahan rupiah memang akan menekan kinerja emiten properti. 
"Tentu berdampak bagi kinerja keuangan emiten, apalagi di tengah dollar yang bergejolak " kata Kiswoyo, Rabu (5/9)

Ia juga menambahkan, hingga dua tahun ke depan atau sampai 2020, gerak bursa saham masih akan didorong sektor komoditas yang menjadi sektor unggulan. Sementara sektor properti diramal baru akan bangkit pada 2022 mendatang. 

"Karena biasanya siklusnya itu 10 tahun sekali, di mana sektor properti pernah berjaya pada 2013," kata Kiswoyo

Ia menyarankan, di tengah tekanan terhadap IHSG, investor sebaiknya fokus ke saham-saham keping biru alias bluechip. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×