Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang bulan April 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,17% ke level 5.995.61. Pada penutupan perdagangan bulan sebelumnya, IHSG ditutup di level 5.985,52.
Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia, Anggaraksa Arismunandar, mencermati, rilis data-data ekonomi bulan April serta laporan kinerja keuangan I 2021 dari beberapa emiten sebenarnya masih positif.
Akan tetapi, berbagai lembaga juga memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini.
" Dari segi transaksi di bursa, juga mengalami penurunan signifikan dibandingkan awal tahun lalu, hingga rata-rata hanya di kisaran Rp 9 triliun hingga Rp 10 Triliun per hari. Selain itu, investor asing juga terlihat melakukan penjualan bersih bulan ini," ujar Anggarksa kepada Kontan.co.id, Jumat (30/4).
Baca Juga: IHSG diprediksi melanjutkan pelemah pada Senin (3/5), ini sentimen pemberatnya
Sementara dari sisi global, pemulihan ekonomi AS yang berjalan baik disertai dengan distribusi vaksin Covid-19 yang cepat, menjadikannya lebih menarik dari emerging market. Hal ini ditandai dengan indeks saham AS yang terus mencetak rekor tertinggi baru.
Adapun untuk bulan Mei 2021, Anggaraksa memprediksi IHSG masih akan sideways dengan kecenderungan melemah dengan rentang 5.890 hingga 6.115.
"Salah satu faktor yang berpotensi mempengaruhi adalah rilis GDP kuartal I yang diperkirakan masih akan terkontraksi," imbuhnya. Selain itu, perdagangan di bulan Mei juga akan terpotong periode libur Idul Fitri.
Di tengah pergerakan bursa yang stagnan, Anggaraksa melihat masih ada beberapa saham yang menarik. Ia pun merekomendasikan saham-saham bluechips untuk dikoleksi sebagai investasi jangka panjang.
Baca Juga: Sejumlah sektor ini unggul di kuartal I, ini rekomendasi sahamnya pada kuartal kedua
Beberapa saham yang ia jagokan seperti BBCA dengan target harga Rp 38.000 per saham, BBRI dengan target harga Rp 5.100 per saham, TLKM dengan target harga Rp 4.400 per saham , dan INTP dengan target harga Rp 15.600 per saham.
Ke depannya, Anggaraksa masih optimistis target IHSG di akhir tahun 2021 yang dipatok di kisaran angka 6.800 akan tercapai. Asalkan, pemulihan ekonomi dan laba emiten dapat berjalan sesuai ekpektasi.
Selain itu, program vaksinasi juga diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan angka kasus Covid-19 dapat ditekan. Secara historis pun, kenaikan IHSG akan lebih agresif di kuartal IV nanti.
Selanjutnya: IHSG diprediksi bergerak terbatas pada pekan depan, ini sentimen yang perlu dicermati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News