Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, kontrak harga minyak dunia kemungkinan akan mengalami penurunan. Spekulasi akan semakin bertambahnya cadangan minyak AS menjadi penyebabnya.
Sekitar 13 dari 34 analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, harga minyak akan terus melorot hingga 30 Juli mendatang. Sementara, 11 analis meramal kontrak harga minyak tak banyak mengalami perubahan dan 10 analis lain memprediksi kenaikan harga minyak.
“Cadangan minyak AS lebih dari cukup. Meskipun nantinya akan ada reboud permintaan, cadangan yang ada masih cukup,” jelas Michael Lynch, analis Strategic Energy & Economic Research di Massachusetts.
Sepanjang minggu ini, kontrak harga minyak untuk pengantaran September sudah mengalami kenaikan 3,8% atau US$ 2,92 menjadi US$ 79,30 per barel. Jika dibanding dengan tahun lalu, harga minyak sudah melonjak 21%.
Catatan saja, survei terkait harga minyak sudah dilakukan sejak April 2004. Sejauh ini, prediksi yang diberikan sejalan dengan pergerakan harga minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News