Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I ditutup turun 184,69 poin atau melemah 4,28% menjadi 4.128,82. Tercatat 298 saham melemah, 10 saham naik dan 34 saham diam tak bergerak.
Ada 4.789,57 miliar saham yang ditransaksikan dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,591 triliun. Semua sektor di berada di zona merah, yang dipimpin sektor basic industri yang turun 5,83%, disusul sektor perdagangan turun 5,57%.
Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto memperkirakan, IHSG sesi II masih akan berada pada zona merah. Namun, potensi rebound terbuka mengingat tajamnya koreksi yang terjadi dalam tiga hari terakhir.
Kurs rupiah yang terus melemah masih akan tetap menekan indeks ditambah dengan aksi jual yang masih terus dilakukan oleh investor asing. "Diprediksi beberapa pelaku pasar akan mulai melakukan pembelian selektif guna meredam koreksi indeks. Investor disarankan untuk tetap menjaga posisi kas agar terhindar dari potensi loss yang saat ini sedang meningkat," ujar David, Selasa (20/8).
David memperkirakan, IHSG akan bergerak pada level support di 4.100 dan resisten di 4.250.
Senada, analis Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengungkapkan, perdagangan IHSG sesi II masih akan terkoreksi. Selain itu, tekanan jual investor asing juga masih akan tinggi.
Di pasar reguler saja, net sell asing saat ini sudah mendekati Rp 1 triliun. "Tekanan jual asing masih akan berlanjut sampai perdagangan sore nanti," ujar Satrio.
Satrio memperkirakan IHSG akan berada pada kisaran support di 3.950 dan resisten di 4.250. "IHSG masih akan berada pada posisi support. Investor saat ini sudah ada yang mencari titik terendah untuk posisi beli di kisaran support. Saya menyarankan investor untuk fokus pada emiten saham big caps untuk investasi," kata Satrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News