kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis Phillip rekomendasikan buy MEDC dan hold ELSA, ini alasannya


Selasa, 09 Februari 2021 / 07:00 WIB
Analis Phillip rekomendasikan buy MEDC dan hold ELSA, ini alasannya


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

Prospek harga minyak

Michael mengatakan, harga minyak dunia yang akhir-akhir ini memanas didukung oleh prospek pemulihan dan pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik di tahun ini.

Data-data perekonomian Amerika Serikat (AS) terakhir antara lain data pengangguran serta data pemesanan stock pabrik yang dinilai membaik di awal tahun menjadi konfirmasi positif atas prospek perbaikan perekonomian di negeri Paman Sam tersebut.   Indikator perbaikan ini juga didukung oleh stimulus fiskal yang digulirkan Presiden Joe Biden.

Hal tersebut juga didukung oleh mengetatnya pasokan minyak. Dari sisi supply, kebijakan produksi para kartel yang tergabung dalam OPEC+ turut mempengaruhi harga minyak.

Baca Juga: SKK Migas diminta buka-bukaan soal perencanaan produksi 1 juta barel per hari

Arab Saudi sebagai pemimpin de facto OPEC, memangkas produksi sebesar 1 juta barel per hari untuk Februari dan Maret 2021 guna mengompensasi peningkatan produksi dari Rusia.

“Untuk jangka menengah, saya melihat ada kecenderungan minyak WTI dapat melanjutkan penguatan ke level US$ 60 per barrel, level tertinggi yang pernah dicapai WTI pada 2019, sebelum runtuh ke level US$ 30 per barrel pada 2020,” terang Michael kepada Kontan.co.id, Senin (8/2).

Sementara untuk jangka pendek, Michael tidak menampik ada kemungkinan sejumlah negara produsen yang akan memanfaatkan kenaikan harga minyak untuk memaksimalkan penjualan mereka.

“Namun untuk jangka menengah di tahun ini, saya melihat harga cenderung menguat dan di atas rata-rata tahun ini, mengingat OPEC+ menargetkan defisit pasokan minyak di tahun ini,” pungkas Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×