Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Setelah tiga hari melemah, rupiah menguat tipis hari ini. Hingga pukul 11.30 WIB naik dari 9.068 per dollar ke 9.053 per dollar.
Analis PT Bank Commonwealth, Mika Martumpal menyebut, Bank Indonesia (BI) mungkin telah menjual dolar AS sejak akhir pekan lalu untuk mengurangi volatilitas karena bisa berakibat buruk bagi importir dan eksportir.
Namun, kata Mika, investor masih khawatir tentang inflasi setelah bank sentral mempertahankan suku bunga di 6,5% pada 5 Januari lalu.
Oleh karena itu, dia memperkirakan dalam sepekan ke depan, tren rupiah masih cenderung melemah. Adapun, faktor dari luar yang melemahkan rupiah adalah penguatan dollar AS setelah data pengangguran AS turun tajam, pekan lalu.
"Adapun penguatan rupiah hari ini dan mungkin dua hari ke depan, lebih karena faktor rebound di bursa saham dan obligasi," ujarnya.
Hari ini, Mika memprediksi pergerakan rupiah terhadap dollar AS akan menguat di kisaran 9.040-9.060 per dollar.
Dana Moneter Internasional menyebut otoritas moneter harus menaikkan suku bunga untuk mencegah percepatan inflasi dan supaya rupiah tidak overvalued. Sementara, Credit Suisse di Singapura, menyebut BI dapat meningkatkan bunga acuan sebesar 100 basis poin antara Maret dan Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News