Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hari ini, rupiah diperdagangkan mendekati level paling lemah dalam dua minggu. Pemicunya, investor masih cemas akan tingkat inflasi yang terus merangkak naik meskipun pemerintah sudah melakukan beragam upaya untuk menahan laju kenaikan harga.
"Mata investor saat ini masih tertuju pada tingkat inflasi yang naik lebih tinggi dari prediksi pada minggu lalu. Investor juga mempertanyakan apakah krisis utang Eropa sudah berakhir karena hal itu mempengaruhi tingkat kepercayaan," papar Lindawati Susanto, head of foreign-exchange trading PT Bank Resona Perdania di Jakarta.
Asal tahu saja, pada pukul 11.33, rupiah ditransaksikan melemah 0,2% ke level 9.045. Ini merupakan level paling lemah sejak 28 Desember lalu.
Catatan saja, tingkat inflasi Indonesia memiliki kemungkinan melampaui level 6% yang disebabkan tren kenaikan harga makanan dan harga komoditas lain seperti minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News