Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya sentimen yang terjadi di kuartal III-2018, justru membuat risiko dan ketidakpastian di Bursa Tanah Air. Sehingga, menurut Head of Lots Services PT Lotus Sekuritas Krishna Dwi Setiawan di kuartal IV-2018 yang tersisa tinggal sentimen positif.
Sebagaimana prediksi pasar di awal tahun, The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali, dan diperkirakan kenaikan terakhir akan diterjadi di September ini.
Meskipun ada rapat The Fed (FOMC) sebanyak dua kali lagi hingga akhir tahun, menurutnya Amerika tidak akan agresif untuk menaikkan suku bunga acuannya hingga 4x tahun ini.
"Harusnya sudah engga ada lagi, apalagi kalau lihat situasi perang dagang yang mungkin memicu risiko baru bagi AS. Jadi The Fed enggak akan terlalu ceroboh untuk naikin empat kali tahun ini," kata Krishna kepada Kontan.co.id, Selasa (25/9).
Selain itu, AS juga sudah mengenakan tarif impor kepada China sebanyak dua kali, sehingga menyebabkan perang dagang antar kedua negara tersebut. Diperkirakan sampai akhir tahun, AS tidak akan mengenakan tarif tambahan lagi ke China.
"Artinya, pemicu pemicu besar yang menyebabkan indeks bisa tertekan, itu sudah keluar semua. Sampai akhir tahun, kita bisa berharap ada perbaikan terhadap indeks Tanah Air," ujarnya.
Dengan meredanya ketidakpastian di pasar, Lotus Sekuritas memperkiran hal pertama akan diuntungkan adalah nilai tukar rupiah. Ketika perang dagang mereda, tidak ada lagi kenaikan Fed Fund Rate (FFR), maka rupiah secara perlahan akan bisa kembali menguat.
Ditambah lagi, di akhir tahun ekspektasinya akan ada perbaikan dari sisi fundamental makro Tanah Air. Di mana pada kuarta IV-2018, neraca perdagangan diperkirakan membaik, meskipun di akui untuk kuartal III-2018 defisit masih cenderung akan lebar.
Artinya di kuartal III-2018, market sudah mengantisipasi bahwa defisit masih cukup lebar, sehingga tidak akan berikan efek kejutan dan berdampak ke pergerakan pasar secara signifikan. "Mungkin ada respon jangka pendek, tapi respon besar jangka panjang harusnya sudah enggak ada lagi," ungkapnya.
Meredanya sentimen perang dagang dan berakhirnya risiko kenaikan suku bunga tahun ini, diiring dengan membaiknya fundamental makro, diharapkan mampu memberikan perbaikan sentimen hingga akhir tahun. Bahkan memasuki kuartal IV-2018 segala sentimen negatif diharapkan bisa keluar.
"Jadi kita tinggal berharap (sentimen) yang bagus, seperti laporan keuangan kuartal III-2018 yang akan diumumkan akhir Oktober, data trade balance Oktober yang dirilis November dengan harapan bisa surplus. Kita bisa berharap asing masuk lagi dan cadangan devisa bisa mulai pickup atau minimal enggak turun lagi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News