kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Ini rekomendasi lima saham yang sempat dilirik oleh investor asing


Selasa, 25 September 2018 / 21:39 WIB
Ini rekomendasi lima saham yang sempat dilirik oleh investor asing
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lirikan investor asing belum lepas dari Bursa Tanah Air. Ini dilihat dari perdagangan Senin (24/9) di mana saat IHSG anjlok 1,27% asing masih mencatatkan net buy di seluruh market sebanyak Rp 587,30 miliar.

Adapun beberapa saham yang paling dilirik asing saat itu adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy yang masuk mencapai Rp 122,6 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebanyak Rp 92,8 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 64,7 miliar, PT Unilever Tbk (UNVR) sebanyak Rp 61,9 triliun dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP).

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, aksi net buy merupakan bentuk antisipasi investor asing terhadap isu kenaikan suku bunga acuan The Fed dan juga Bank Indonesia (BI). Dengan begitu, emiten di sektor perbankan dan konsumer mendapat sentimen dari kondisi tersebut.

Menurutnya, saham perbankan memang mendapat sentimen dari kenaikan suku bunga, sedangkan konsumer lebih ke multiplier effect. Ketika kinerja perbankan membaik dan mendrong pertumbuhan kredit, maka konsumsi juga akan terdampak.

"Net buy asing ini harsunya bertahan lama di emiten emiten tersebut, apalagi dalam forecast kami masih menunjukkan kinerja positif. Saya rasa ini momentum tepat untuk akumulasi beli," jelas Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (25/9).

Dilihat dari sisi teknikal, sektor perbankan dan konsumer memiliki indikasi buy. Ini didukung oleh tendensi perbankan untuk mendorong kinerja dan dampak pemilu dan kampanye yang akan mendorong pertumbuhan konsumsi.

"Itu juga didorong dengan tingkat inflasi yang stabil, rupiah dalam tren penguatan dan diharapkan kinerja ekonomi bisa membaik dan selanjutnya berdampak positif bagi IHSG lewat sektor perbankan dan konsumer yang menjadi alasan kuat," ujarnya.

Berikut rekomendasi Nafan untuk beberapa saham incaran investor asing pada Senin (25/9). Untuk BBCA, investor sudah bisa lakukan aksi buy untuk jangka panjang hingga tahun depan dengan target harga Rp 28.800. 

Untuk saham BMRI, investo bisa beli bertahap dengan jangka pendek Rp 7.175, TLKM bisa trading buy dengan target harga Rp 4.530 untuk jangka menengah, UNVR target harga jangka pendek Rp 51.000.

"Untuk INKP saya belum bisa merekomendasikan, investor disarankan untuk wait and see sembari melihat pola pergerakan harga sahamnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×