Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
Nah saat ini, Teguh mengatakan, otoritas sedang melakukan bersih-bersih. Seperti, melakukan pemblokiran sekitar 800 sub rekening efek sebagai lanjutan penyidikan skandal Jiwasraya dan membubarkan beberapa reksadana saham yang menawarkan imbal hasil tetap. Sehingga wajar saja apabila pasar tertekan dalam beberapa waktu ke depan.
"Karena memang bandar itu aktif goreng-goreng saham itu sudah terjadi sejak dulu tapi baru sekarang ditindak oleh otoritas dan ini memang bagus dalam jangka panjang, tapi ini kan masa proses penyembuhan. Ibaratnya kalau yang gorengan kan puluhan tahun, tidak akan bisa sembuh satu dua hari. Tapi saya optimis," jelasnya lagi.
Baca Juga: Analis: Pasar bisa pulih apabila kasus Jiwasraya dan Asabri selesai
Dus, Teguh menyarankan investor untuk berhati-hati. Menurutnya, investor saat ini lebih baik mengumpulkan uang tunai. Apabila pasar sudah pulih, baru investor bisa masuk kembali.
"Jadi saya percaya akhirnya happy ending tapi tidak dalam satu dua bulan ke depan. Baru akan beres di semester kedua. Jadi ya kumpulin cash saja dulu, tidak usah panik. Tapi kalau masuk lagi tunggu sampai reda, karena masih belum reda," pungkas dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News