Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Mata uang rupiah melanjutkan penguatan untuk hari kedua. Hingga pukul 11.15 WIB, rupiah terhadap dollar AS di pasar spot naik 0,22% dari level 9.063 ke 9.043 per dollar.
Sentimen positif rupiah terdorong memudarnya kecemasan krisis utang Eropa setelah Jepang berjanji membeli sekitar 20% surat utang zona Euro.
Namun, Dealer valas BRI, Rachmat Wibisono menyebut tekanan terhadap rupiah masih belum hilang. "Rupiah hari ini tidak akan jauh bergerak dari kisaran 9.000-9.060," prediksi Rachmat.
Lanjutnya, indeks memang mengalami rebound, tapi masih belum mencapai 3.650, sehingga perlu memperhatikan dulu perkembangan indeks selanjutnya untuk memastikan penguatan rupiah.
Rahmat bilang, capital outflow yang terjadi sejak awal Januari masih menjadi faktor utama jangka pendek yang memicu tertekannya rupiah. Adapun, faktor jangka menengah yang menekan rupiah adalah isu inflasi. Faktor ini masih akan memengaruhi, hingga ada upaya nyata yang dilakukan untuk menjaga inflasi.
"Makanya, momen inflasi bulan depan sangat penting, apakah BI bakal menaikkan bunga atau cukup dengan pengendalian di pasar keuangan jangka pendek," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News