kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Analis: Lelang menara telekomunikasi milik EXCL jadi ajang pembuktian untuk TOWR


Rabu, 22 Januari 2020 / 17:34 WIB
Analis: Lelang menara telekomunikasi milik EXCL jadi ajang pembuktian untuk TOWR
ILUSTRASI. Perusahaan menara dan infrastruktur telekomunikasi?PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dikabarkan akan mengikuti proses lelang menara telekomunikasi milik PT Axiata Tbk (EXCL). Proses lelang sudah mulai dilakukan sejak November tahun lalu.

Emiten penunjang telekomunikasi yang dikenal dengan kode saham TOWR ini menargetkan penambahan menara telekomunikasi baru pada tahun 2020 guna mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan dengan kepemilikan menara terbanyak.

Baca Juga: Analis: Kinerja TOWR akan ditopang penyewaan menara dan segmen fiber optic

Analis PT Henan Putihrai Sekuritas Muhammad As’ad Abdul Mufti mengatakan TOWR menargetkan menyerap sebanyak 2.500 unit-3.000 unit menara pada lelang tersebut. Menurutnya, penambahan menara akan mendorong kinerja TOWR.

“Melihat lelang ISAT, tenancy ratio TOWR sudah mencapai 1,9%,” tuturnya kepada Kontan.co.id Rabu (22/1).

Sebelumnya, anak usaha TOWR PT Profesional Telkomunikasi Indonesia (Protelindo) membeli 1.000 unit Menara telekomunikasi milik PT Indosat Tbk (ISAT) di bulan November. Pembelian tersebut mengubah peta kepemilikan terbesar menara telekomunikasi Indonesia.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, hingga November tahun lalu TOWR menempati peringkat pertama kepemilikan menara terbanyak yakni 19.223 unit. Selanjutnya, Mitratel yang merupakan anak usaha Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), menempati posisi kedua dengan jumlah menara sebanyak 15.800 unit.

As’ad menambahkan, pelelangan ini akan mendorong prospek segmen penyewaan menara milik TOWR. Pasalnya, segmen penyewaan menara tahun ini akan terkerek permintaan dari ISAT dan EXCL.

Sejauh ini, kedua perusahaan sedang dalam proses mengurangi jumlah menara telekomunikasi untuk berfokus pada pengembangan jasa telekomunikasi.

ISAT dan EXCL menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 10 triliun dan Rp 7,5 triliun. Diperkirakan, alokasi capex akan banyak terserap untuk penyewaan menara.

Melansir laporan keuangan perusahaan, EXCL menjadi pelanggan terbesar kedua dengan presentase dari total pendapatan sebesar 29% sedangkan ISAT berada di peringkat ke empat dengan persentase sebesar 7% pada kuartal III-2019.

Baca Juga: Jelang Pembagian Dividen, Saham KINO dan saham TOWR Menarik Dilirik

Hingga kuartal III-2019, sektor sewa menara telekomunikasi TOWR menghasilkan Rp 4,11 triliun atau 89,96% dari keseluruhan pendapatan. Jumlah tersebut meningkat 3,47% yoy.

Di sisi lain, ada ancaman terhadap target penyerapan menara oleh TOWR dari proses lelang oleh EXCL. As’ad memperkirakan jika Mitratel turut mengikuti proses lelang, harga menara akan naik lebih dari ekspektasi perusahaan. Sehingga, ada kemungkinan TOWR gagal menyerap jumlah target dari menara tersebut.

“Karena yang memiliki dana paling banyak tentu BUMN, Mitratel,” tandasnya.

As’ad merekomendasikan buy saham TOWR dengan target harga Rp 1.050 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×