Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten halo-halo cukup berat pada tahun lalu, karena persaingan bisnis yang ketat. Banyak provider telekomunikasi yang menyediakan paket layanan data dengan tarif bersaing. Kondisi itu juga dialami PT Indosat Tbk (ISAT).
Laporan keuangan ISAT tahun 2017 menunjukkan, pertumbuhan pendapatan hanya 2% dari Rp 29,19 triliun menjadi Rp 29,93 triliun. Pertumbuhan kinerja yang tipis disebabkan pendapatan pada kuartal IV 2017 turun 4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 7,4 triliun.
Laba bersih ISAT pada tahun lalu juga hanya naik tipis 2,8% menjadi Rp 1,14 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,10 triliun.
Adanya kewajiban registrasi simcard akan semakin memberatkan kinerja emiten telko pada awal tahun ini. Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Giovanni Dustin mengatakan, kinerja semua operator telko masih akan sulit menanjak hingga masa registrasi simcard berakhir pada akhir bulan ini.
"Kinerja ISAT masih akan berat," katanya, Senin (23/4).
Analis BCA Sekuritas Aditya Eka Prakasa dalam riset Jumat (13/4), memperkirakan, kinerja ISAT akan melambat hingga kuartal II-2018, karena periode pendaftaran simcard baru akan berakhir bulan ini.
Penjualan simcard baru Indosat diperkirakan menurun ke depannya. Padahal, sebelumnya kontribusi paket perdana ISAT sekitar 10% pada total pendapatan.
Faktor lain yang berpotensi menurunkan pendapatan ISAT adalah pendapatan dari bisnis data. Aditya menilai, ISAT masih agresif melakukan promosi paket data murah, sementara pesaingnya sudah mulai perlahan menekan promosi dan mendorong penjualan paket data normal untuk meningkatkan keuntungan bisnis data.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News