Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pergerakan rupiah lebih volatil hari ini, dan berpeluang terkoreksi jika Bank Indonesia (BI) mempertahankan tingkat suku bunga di 6,75%.
Pada pukul 09.32 WIB, rupiah di pasar spot masih menguat 0,17% di level Rp 8.793 per dollar AS, dari penutupan kemarin di Rp 8.808 per dollar AS.
Namun, analis PT Bank Commonwealth Mika Martumpal memperkirakan, suku bunga akan tetap di level 6,75%. Menurutnya, jika ini terjadi, maka rupiah terhadap dollar AS bisa terkoreksi, karena aksi profit taking. Apalagi, belakangan ini sudah menguat cukup banyak. "Kemungkinan akan koreksi di kisaran Rp 8.900 hingga Rp 8.950 per dollar AS," prediksi Mika.
Lanjutnya, meski terkoreksi, rupiah sulit kembali ke level Rp 9000 per dollar AS. Sebab, secara teknikal rupiah masih cenderung menguat terhadap dollar AS. Adapun, dari sisi fundamental BI masih lebih berani menaikkan bunga dibanding The Federal Reserves, sehingga rupiah relatif lebih menarik.
Saat ini pun, tidak ada faktor negatif yang menekan rupiah. Sehingga, dalam satu bulan ke depan masih positif untuk mata uang Garuda ini.
Tapi, jika BI ternyata menaikkan bunga, rupiah akan menguat lebih lanjut, meski tidak terlalu besar. "Sebab kalau itu terjadi, sudah sesuai ekspektasi sebagian besar pasar, dan investor saat ini sudah lebih dahulu menjual dollar AS, serta memegang rupiah," ujar Mika.
Dalam dua pekan ke depan, Mika memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 8.950 hingga Rp 8.750 per dollar AS. Adapun, untuk hari ini, rupiah diprediksi bergulir di kisaran Rp 8.775 hingga Rp 8.825 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News