kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis Jasa Utama Capital rekomendasikan buy saham Fast Food (FAST), ini alasannya


Rabu, 08 Juli 2020 / 19:43 WIB
Analis Jasa Utama Capital rekomendasikan buy saham Fast Food (FAST), ini alasannya
ILUSTRASI. JAKARTA,24/06-TERAPKAN PHYSICAL DINTACING. Pekerja merapikan banner bergambar karakter Colonel Sanders di restoran KFC Salemba, Jakarta, Rabu (24/06). Banner bergambar karakter dipakai untuk pembatas bagi pengunjung yang makan di tempat saat fase kenormal


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

Ditopang diversifikasi gerai

Pada keterangan resmi Pefindo, Selasa (7/7) diversifikasi gerai yang baik merupakan salah satu kekuatan FAST. Adapun FAST merupakan  satu-satunya pemegang waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, dengan lebih dari 739 outlet. Akan tetapi, keunggulan ini dibayangi persaingan yang ketat di industri restoran.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony, gerai-gerai FAST yang tidak hanya berada dalam mal membuat bisnis FAST secara umum masih baik.

"Sehingga membuat operasional FAST menjadi lebih leluasa dan berguna untuk beberapa konsumen yang lebih senang untuk mencari makanan di luar," jelasnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/7).

Walaupun secara umum bisnis FAST masih baik, Chris bilang untuk sahamnya saat ini masih belum menarik. Sebab, laporan keuangan kuartal II 2020  berpotensi menurun sehingga dapat menekan harga saham.

Baca Juga: Membuka dine-in di masa transisi, Fast Food Indonesia (FAST) enggan pasang target

Sementara itu, dilihat dari pergerakan sahamnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan FAST sudah mengalami penurunan terbatas, sehingga cukup menarik untuk dikoleksi. "Buy dengan target 1.000," ungkap William ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/7).

Adapun untuk prospek ke depan, William bilang FAST masih abu-abu, sebab pandemi Covid-19 masih akan menjadi tekanan bagi emiten gerai makanan.

Di tengah kondisi seperti saat ini, kedua analis itu sepakat FAST memerlukan inovasi untuk mempertahankan kinerjanya. William menambahkan, penjualan secara online pun masih diperlukan.

Sekadar informasi, dalam keterbukaan informasi pertengahan Juni 2020, akibat pandemi Covid-19 masih ada 39 gerai yang berhenti beroperasi sementara. Selain itu, FAST memprediksi pendapatan tahun ini diperkirakan tertekan 25% hingga 50% dibandingkan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×