kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Isu Yunani masih akan menggerus IHSG


Selasa, 15 Mei 2012 / 07:38 WIB
Analis: Isu Yunani masih akan menggerus IHSG
ILUSTRASI. Ada banyak manfaat cuka apel untuk wajah yang bisa Anda dapatkan.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tertekan pada perdagangan hari ini, Selasa (15/4).

Analis Sinarmas Sekuritas, Jansen Kustianto menyampaikan, pemerintahan Yunani yang belum selesai dibentuk memicu kecemasan bahwa Negara Para Dewa itu akan didepak dari zona Euro. Hal ini yang menjadi sentimen negatif bagi pasar saham.

Asal tahu saja, kekahawatiran lepasnya Yunani dari zona Eropa juga telah memukul mundur kinerja semua indeks Wall Street, Amerika Serikat (AS). Sampai penutupan kemarin, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,98% dan Indeks S&P 500 juga tergerus 1,11%.

Pada perdagangan Selasa (15/5), Jansen melihat, indeks berpotensi melanjutkan pelemahan dengan kisaran 4.010-4.070. Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading pada hari ini adalah KLBF, TSPC, HMSP, dan GGRM.

Sementara itu, Analis Saham PT Astronacci International Gema Goeryadi menilai, secara teknikal, IHSG telah gagal mempertahankan level tertingginya, sehingga memiliki kecenderungan untuk membentuk siklus double top.

"Formasi double top ini merupakan momentum perhentian pasukan bullish untuk bekerja dan biasanya akan diikuti dengan pelemahan harga yang cukup signifikan," jelasnya, Selasa (15/5).

Gema melihat, formasi double top akan menekan IHSG menuju target support pertama pada 4.000-4.030.

Berdasarkan siklus jangka menengah jenis koreksi semacam ini akan berlangsung sekitar 3-4 minggu terhitung dari tanggal 7 Mei 12. "Maka bagi trader jangka pendek, harus segera keluar dari pasar untuk menghindari tekanan penjualan besar dari institusional investor dan trader," lanjutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×