kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Indeks masih cenderung melemah pekan depan


Minggu, 08 Juli 2012 / 11:59 WIB
Analis: Indeks masih cenderung melemah pekan depan
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BCA hari ini Rabu 16 Juni 2021, periksa sebelum tukar valas. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/11/01/2017


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja positif sepekan kemarin (2 Juli-6 Juli) dengan kenaikan sebesar 4,8%. Level terendah indeks berada di posisi 3.995 dan level tertingginya di 4.090.

Untuk pekan depan (9 Juli-13 Juli), analis memprediksi kemungkinan IHSG untuk terkoreksi karena posisi teknikal yang sudah di area jenuh beli. Analis Indosurya Asset Management, Fridian Warda memperkirakan untuk sepekan depan kecenderungan indeks masih akan bergerak melemah.

"Ancaman data fundamental negatif serta koreksi secara teknikal tetap akan memberikan tekanan terhadap pergerakan IHSG," katanya kepada KONTAN, Minggu (8/7).

Menurutnya, untuk weekly chart, IHSG akan bergerak di kisaran support 3.900 dan resistance di 4.100. Indikator Stochastic Oscillator, William %R & RSI masih berada di zona overbought, sehingga memacu koreksi tekhnikal. Selain itu, sentimen fundamental pekan ini akan terfokus di zona Asia, dimana China dan Jepang masing-masing akan merilis data yang cukup penting di tengah isu perlambatan ekonomi yang tengah terjadi.

Fridian memprediksi, pertumbuhan ekonomi China yang terlihat dari data Growth Domestic Product (GDP) di kuartal kedua diperkirakan masih akan berada di kisaran 7,5%-7,8% atau dibawah data kuartal sebelumnya.

Menurut Fridian, hal ini merupakan dampak dari pemangkasan suku bunga pinjaman dan deposit China sebanyak 2 kali di dalam 1 bulan terakhir. "Efek dari pemangkasan tersebut kemungkinan baru akan terlihat di kuartal ketiga mendatang," ungkapnya.

Sedangkan dari Amerika Serikat (AS), buruknya data tenaga kerja yang dirilis akhir pekan kemarin, bisa memicu spekulasi bahwa AS akan segera menggelontorkan stimulus quantitative easing tahap III.

Fridian mengingatkan kepada para investor lokal, agar berhati-hati terhadap akumulasi pembelian (net buy) yang dilakukan oleh investor asing di sepanjang pekan lalu. Karena, ada kemungkinan asing akan merealisasikan keuntungannya (profit taking) pada pekan depan.

Sementara mengawali pekan depan nanti, Senin (9/7), Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono memproyeksikan IHSG ada kesempatan bergerak menguat terbatas di range 4.020-4.075. "Meski mulai melemah pada perdangan Jumat (6/7) kemarin, kami melihat IHSG masih berada dalam trend penguatan," jelas Purwoko, Sabtu (7/6).

Purwoko menambahkan, bila nanti koreksi masih berlanjut, sebaiknya gunakan momentum ini sebagai peluang investor untuk melakukan akumulasi di harga bawah (buy on weakness).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×