Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (1/10) ditutup menguat 60,53 poin atau 1,4% di angka 4.376,70. IHSG sesi kedua diprediksi pun masih berada di zona hijau.
Dimas Adrianto, Analis Asjaya Indosurya Securities menyampaikan IHSG sesi kedua akan dipengaruhi sentimen dari Amerika Serikat (AS). Dia bilang, kegagalan Kongres AS dan pemerintah AS dan kongres AS dalam mencapai kata sepakat mengenai anggaran belanja dan pagu pinjaman negara mengakibatkan pemerintah AS harus merumahkan sebagian pekerjanya untuk sementara.
"Kejadian ini dikenal dengan istilah government shutdown," jelas Dimas kepada KONTAN, Selasa (1/10). Dia menjelaskan, kegagalan memperolah kesepakatan ini membuat dollar AS melemah.
Dimas menyampaikan, faktor internal yang akan membuat IHSG sesi kedua berada di zona hijau karena surplus neraca perdagangan, terjadinya deflasi dan indeks PMI manufakur Indonesia yang meningkat. Kondisi itu membuat nilai tukar rupiah lebih stabil dan cenderung menguat hingga saat ini.
"IHSG sesi kedua kami perkirakan akan bergerak menguat dengan rentang support 4.285 dan resistance 4.435," ungkapnya. Adapun saham yang menjadi pilihannya adalah PWON, WIKA, VIVA, SCMA, ADRO, HRUM, INCO, TAXI dan BJTM.
Muhammad Alfatih, Analis Samuel Sekuritas juga memprediksi IHSG sesi kedua masih akan menguat terbatas karena mendapat sentimen positif dari inflasi dan surplus neraca perdagangan selama September 2013.
"IHSG hari ini memang akan berada di rentang 4.350 - 4.400," ujarnya. Alfatih pun merekomendasikan saham emiten yang mempunyai pangsa pasar domestik dan juga ekspor. Dia juga sarankan agar investor hindari emiten yang mempunyai hutang tinggi dalam mata uang dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News