Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pada transaksi perdagangan kemarin (15/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup denan kenaikan tipis 0,06% ke posisi 4.635,73. Investor asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 35 miliar.
Pada perdagangan hari ini (16/7), sejumlah analis memperkirakan IHSG masih akan melanjutkan tren konsolidasi, seperti yang terjadi pada perdagangan kemarin. Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto bilang, konsolidasi IHSG ini akan berada pada rentang support 4.550-4.590 dan resisten di 4.680-4.715.
"Peluang penguatan IHSG terbatas pada perdagangan hari ini," kata David, Selasa (16/7).
Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan diantaranya saham PTPP, ANTM dan GJTL, masing-masing pada posisi trading buy. Untuk saham WIKA, BMTR, RALS dan ENRG, masing-masing berada pada posisi buy on weakness. Sementara, saham TINS direkomendasikan sell on strenght.
Senada, analis Universal Broker Indonesia Satrio Utomo bilang, kenaikan tipis indeks DJIA dan S&P memang berdampak positif. Namun menurutnya, sentimen positif ini sulit mendorong IHSG untuk menembus resisten di 4.680.
Satrio memperkirakan indeks masih akan bergerak konsolidatif seperti kemarin, karena pasar belum pulih atas kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate yang dinilai terlalu tinggi. Satrio mengatakan, support penting IHSG adalah pada posisi 4.590.
"Jika IHSG tertekan di bawah support 4.590, maka kita harus menunggu sampai berada pada kisaran 4.500-4.550 baru melakukan aksi beli," kata Satrio.
Menurut Satrio, IHSG masih menunggu sinyal positif dari bursa regional. Jika ini terjadi, maka investor dapat bertahan atau stay di perdagangan. Namun, jika sentimen yang terjadi justru negatif, ada baiknya investor untuk keluar terlebih dahulu atau exit posisi dari bursa.
"Pasar masih menunggu aksi pemodal asing untuk masuk dan melakukan aksi beli," ujar Satrio.
Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, Satrio merekomendasikan saham sektor semen dan perbankan berada pada posisi buy on weakness. Selain itu, Satrio juga merekomendasikan saham sektor consumer goods.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News