Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sejumlah topik hangat diprediksi akan mempengaruhi pergerakan pasar finansial Indonesia. Berikut hasil rangkuman KONTAN:
- Pemerintah terbitkan obligasi US$ 1 miliar
Pemerintah menerbitkan lagi obligasi global bertenor 10 tahun. Meski permintaan masuk mencapai US$ 1,9 miliar, pemerintah hanya mengambil penawaran US$ 1 miliar surat utang baru itu.
Total permintaan yang masuk tersebut lebih kecil ketimbang obligasi global pemerintah April 2013. Saat itu, total permintaan masuk mencapai US$ 12,5 miliar untuk dua seri surat utang.
Obligasi global bernama RI1023 ini akan jatuh tempo 17 Oktober 2023. Pemerintah menjual surat utang ini di harga 99,39% dengan imbal hasil 5,45%. Sedangkan kuponnya sebesar 5,37%.
- Bank sentral kurangi kontrol rupiah
Kekang Bank Indonesia (BI) terhadap rupiah mulai kendor. Senin (15/7), kali pertama sejak 7 September 2009, nilai rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) tersungkur menembus batas psikologis Rp 10.000 menjadi Rp 10.024 per dollar Amerika Serikat (AS).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Difi A Johansyah, menyatakan, saat ini BI mengerem intervensi pasar. Sebab, tekanan pada rupiah kali ini lebih banyak akibat sentimen dari luar, terutama penguatan dollar AS terhadap nyaris semua mata uang utama dunia.
Lagi pula, BI menilai, level rupiah saat ini sesuai dengan keadaan pasar dan fundamental ekonomi Indonesia. "Kami akan membiarkan dulu," tandas Difi, Senin (15/7).
- Posisi rupiah
Mengawali pekan ini, rupiah kembali ditutup melemah. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Senin (15/7), naik 0,83% dibanding akhir pekan menjadi 10.074. Dollar AS di kurs tengah Bank Indonesia (BI) menguat 0,44% dan menembus 10.000 menjadi 10.024.
- Posisi IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (15/7) ditutup menguat tipis 0,06% atau naik 2,62 poin menjadi 4635,72. Terdapat 128 saham yang berada di zona merah, dan 121 saham di zona hijau dan 96 saham diam tak bergerak.
Dalam perdagangan hari ini, ada 3.707,33 miliar saham yang diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 4.787,48 triliun. Terdapat lima sektor yang mencatat kenaikan, yang dipimpin oleh sektor pertambangan naik 1,64%.
- Posisi Wall Street
Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS mencatatkan kenaikan. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,1% menjadi 1.682,5 di New York. Dengan demikian, indeks S&P 500 sudah mencatatkan reli untuk hari ke delapan.
Kondisi serupa juga dialami indeks Dow Jones Industrial Average yang naik 0,1% menjadi 15.484,26. Kedua indeks acuan AS ini sama-sama menorehkan rekor baru. Transaksi tadi malam melibatkan 4,9 miliar saham, di mana angka tersebut 25% di bawah volume transaksi rata-rata tiga bulanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News