kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini lima topik hangat yang harus diperhatikan


Selasa, 16 Juli 2013 / 06:13 WIB
Ini lima topik hangat yang harus diperhatikan
ILUSTRASI. Intip Saham-Saham yang Banyak Dikoleksi Asing Kemarin Jumat (11/2)


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah topik hangat diprediksi akan mempengaruhi pergerakan pasar finansial Indonesia. Berikut hasil rangkuman KONTAN:

- Pemerintah terbitkan obligasi US$ 1 miliar

Pemerintah menerbitkan lagi obligasi global bertenor 10 tahun. Meski permintaan masuk mencapai US$ 1,9 miliar, pemerintah hanya mengambil penawaran US$ 1 miliar surat utang baru itu.

Total permintaan yang masuk tersebut lebih kecil ketimbang obligasi global pemerintah April 2013. Saat itu, total permintaan masuk mencapai US$ 12,5 miliar untuk dua seri surat utang.

Obligasi global bernama RI1023 ini akan jatuh tempo 17 Oktober 2023. Pemerintah menjual surat utang ini di harga 99,39% dengan imbal hasil 5,45%. Sedangkan kuponnya sebesar 5,37%.

- Bank sentral kurangi kontrol rupiah

Kekang Bank Indonesia (BI) terhadap rupiah mulai kendor. Senin (15/7),    kali pertama sejak 7 September 2009, nilai rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR)     tersungkur menembus batas psikologis Rp 10.000 menjadi Rp 10.024 per dollar Amerika Serikat (AS).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Difi A Johansyah, menyatakan, saat ini BI mengerem intervensi pasar. Sebab, tekanan pada rupiah kali ini lebih banyak akibat sentimen dari luar,   terutama penguatan dollar AS terhadap nyaris semua mata uang utama dunia.  

Lagi pula, BI menilai, level rupiah saat ini sesuai dengan keadaan pasar dan fundamental ekonomi Indonesia. "Kami akan membiarkan dulu," tandas Difi, Senin (15/7).

- Posisi rupiah

Mengawali pekan ini, rupiah kembali ditutup melemah. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Senin (15/7), naik 0,83% dibanding akhir pekan menjadi 10.074. Dollar AS di kurs tengah Bank Indonesia (BI) menguat 0,44% dan menembus 10.000 menjadi 10.024.

- Posisi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (15/7) ditutup menguat tipis 0,06% atau naik 2,62 poin menjadi 4635,72. Terdapat 128 saham yang berada di zona merah, dan 121 saham di zona hijau dan 96 saham diam tak bergerak.

Dalam perdagangan hari ini, ada 3.707,33 miliar saham yang diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 4.787,48 triliun. Terdapat lima sektor yang mencatat kenaikan, yang dipimpin oleh sektor pertambangan naik 1,64%.

- Posisi Wall Street

Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS mencatatkan kenaikan. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,1% menjadi 1.682,5 di New York. Dengan demikian, indeks S&P 500 sudah mencatatkan reli untuk hari ke delapan.

Kondisi serupa juga dialami indeks Dow Jones Industrial Average yang naik 0,1% menjadi 15.484,26. Kedua indeks acuan AS ini sama-sama menorehkan rekor baru. Transaksi tadi malam melibatkan 4,9 miliar saham, di mana angka tersebut 25% di bawah volume transaksi rata-rata tiga bulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×