kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Analis: IHSG bisa naik10% tahun depan


Jumat, 29 Desember 2017 / 11:29 WIB
Analis: IHSG bisa naik10% tahun depan


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua hari sebelum mengakhiri perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatat rekor baru dan menembus level 6.314,04. Sejak awal tahun, IHSG telah mencatat kenaikan sebesar 19,21%. Tahun depan, analis memprediksikan IHSG bisa tumbun 10%.

Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido Hutabarat melihat masih ada potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 mendatang. Indikasinya dapat dilihat dari Reancana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang salah satunya difokuskan pada infrastruktur.

Di dalam negeri, menurut Kevin, akan ada kondisi yang menguntungkan. Tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games, di tahun yang sama juga akan diselenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serempak. “Potensi daya beli akan meningkat. Lalu juga akan ada siaran langsung ke media televisi, jadi sektor media dan consumer akan ada kenaikan,” lanjut Kevin.

Meski demikian, tetap ada beberapa tantangan untuk kenaikan IHSG di 2018. Dari sisi harga komoditas, Kevin masih melihat ada potensi penguatan. Namun, rencana China mengurangi konsumsi batubara pada 2019 mendatang bisa menghambat kenaikan harga komoditas. “Pertambangan akan netral tahun depan,” tutur Kevin.

Dari dalam negeri, Kevin melihat adanya potensi kenaikan suku bunga. Hal ini menurutnya dipicu oleh belanja negara yang belum proporsional dengan penerimaan negara. Dalam catatan Kevin, belanja negara berkisar Rp 2.200 triliun, sedangkan penerimaan negara masih di angka Rp 1.800 triliun.

Senada, analis Semesta Indovest Sekuritas pun memprediksikan, ada potensi kenaikan suku bunga dari The Federal Reserve sebanyak 2-3 kali di tahun 2018. Sedangkan di dalam negeri, Aditya memprediksikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia bisa jadi naik 1-2 kali tahun depan.

Dengan serentetan sentimen yang membayangi IHSG tahun 2018 mendatang, Aditya memperkirakan IHSG masih berpotensi naik sekitar 10%. Ia pasang target IHSG 2018 di level 6.820. Sementara Kevin memprediksikan IHSG 2018 akan bertengger di level 6.700.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×