Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Setelah kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ditutup koreksi, analis memperkirakan koreksi ini masih berlanjut hari ini (2/8). Beberapa katalis negatif secara teknikal sudah terlihat dan diprediksi bakal mendukung pelemahan IHSG secara teknikal.
Analis Infovesta Utama Theoderus Praska Putrantyo menyebut IHSG memasuki tahap rawan koreksi setelah trennya menyentuh upper band dari indikator Bollinger serta indikator MFI (Money Flow Indeks) yang mulai bergerak mendatar.
"Selain itu, bursa global yang melemah juga bisa menambah tekanan indikasi koreksi pada IHSG," kata Praska.
Tadi malam bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahannya setelah The Fed memutuskan tak mengubah bunga di level rendah 0,25% hingga 2014 serta melanjutkan program Operation Twist hingga akhir tahun ini.
"Harapan akan adanya stimulus moneter lanjutan juga belum bisa terealisasi karena The Fed hanya menyatakan kesiapan jika kondisi ekonomi sudah benar-benar membutuhkan," imbuh Praska.
Namun pelaku pasar masih menunggu hasil pertemuan bank sentral Inggris dan bank sentral Eropa hari ini. Pasar berharap mereka mengambil langkah nyata demi mencegah Uni Eropa masuk lebih dalam ke jurang resesi.
Situasi yang belum pasti ini membuat pelaku pasar mulai tidak terlalu agresif masuk pasar. Pada perdagangan saham hari ini, Praska memprediksi IHSG lanjut melemah di kisaran 4.092-4.142.
"Saham-saham yang bisa direkomendasikan bagi pemodal antara lain ASRI, BWPT, IMAS, BWPT, LSIP, dan ITMG," lanjut Praska.
Senada, Analis Andalan Artha Advisindo (AAA) Securities Andy Wibowo Gunawan memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penurunan. Sentimen negatif akan lebih berasal dari bursa saham.
"Kisaran pergerakan IHSG hari ini di range 4.100-4.180," kata Andy. Untuk para trader, Andy merekomendasikan beli saham-saham seperti JPFA, INDF dan PGAS. "Bagi yang sudah memegang saham KIJA, hold dulu karena kemungkinan tren masih terus naik," imbuh Andy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News