kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Analis: Hold saham TINS


Kamis, 02 November 2017 / 19:39 WIB
Analis: Hold saham TINS


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kinerja kuartal III-2017 yang cukup ciamik. Emiten tambang pelat merah ini, berhasil mencetak laba hampir enam kali lipat secara year on year (yoy). TINS membukukan laba bersih per kuartal III-2017 ini sebesar Rp 300,57 miliar.

Kenaikan laba bersih tersebut, juga diikuti oleh kenaikan pendapatan. Hingga kuartal III-2017, TINS membukukan pendapatan sebesar Rp 6,62 triliun atau naik 44,17% yoy. Kenaikan pendapatan ini, salah satunya didorong oleh permintaan logam timah untuk barang elektronik, salah satunya di China.

TINS menjalin kerja sama dengan Yunnan Tin, perusahaan pemprosesan timah asal Tiongkok. Kerja sama tersebut dituangkan dalam perjanjian kerja sama strategis pemrosesan timah. "Berkembangnya teknologi memberikan peluang permintaan bahan baku meningkat. Permintaan timah masih positif seiring berkembangnya produk teknologi dan banyak variasi produknya," terang Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia kepada KONTAN, Kamis (2/11).

Pendapatan TINS dari pasar ekspor yakni dari penjualan logam timah dan tin solder. Pada kuartal III-2017, penjualan material ini memberikan kontribusi Rp 5,66 triliun. Sedangkan untuk pasar lokal hanya Rp 249,92 miliar.

Rio menyatakan, pasar seperti negara Jepang dan Taiwan cukup bersaing dalam hal permintaan timah. Sehingga dia memproyeksikan, masih ada potensi pertumbuhan TINS ke depan. "Prospek pertumbuhan kinerja ke depan masih mencatatkan kenaikan seiring pemulihan dari permintaan produknya," imbuhnya.

Pada perdagangan Rabu (2/11), saham TINS ditutup pada level Rp 895. Rio merekomendasikan hold untuk saham TINS. "Kalau sudah ke Rp 850, baru bisa beli," pungkas Rio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×