kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Analis: Harga emas bisa menembus US$ 3.000 pada 2025


Kamis, 09 Januari 2020 / 10:21 WIB
Analis: Harga emas bisa menembus US$ 3.000 pada 2025
ILUSTRASI. Foto koin emas dan emas batangan. REUTERS/Neil Hall/File Photo


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas mengalami penurunan pada hari Rabu (7/1) setelah sebelumnya melonjak ke atas level US$ 1.600 per troy ounce untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun. Lonjakan harga emas dipicu oleh ketegangan yang memuncak antara Iran dan Amerika Serikat. Tetap saja, komoditas tersebut telah menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik di dunia. Salah satu analis mengatakan, tren kenaikan harga emas baru saja dimulai.

"Saya pikir pada tahun 2025 emas akan berada di kisaran US$ 2.500 hingga US$ 3.000 per troy ounce," kata Paul Schatz dari Heritage Capital pada On the Move dari Yahoo Finance. "Saya tidak berpikir reli harga emas akan segera berakhir dengan cara apa pun."

Data yang dihimpun Yahoo Finance menunjukkan, harga emas naik hampir 4% hanya dalam beberapa minggu pertama tahun 2020. Pada awal pekan ini, komoditas ini melonjak sebanyak 2,4% setelah Iran menyerang pasukan pimpinan AS di Irak sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan seorang komandan militer Iran pada akhir minggu lalu.

Baca Juga: Harga emas Antam merosot Rp 17.000 per gram ke Rp 782.000 pada Kamis (9/1)

"Sentimen emas benar-benar panas sekarang, semua orang menyukai emas. Saya pikir emas adalah kendaraan dagang. Jika Anda suka emas, apa yang Anda lakukan? Anda akan berupaya menemukan cara yang aman untuk memainkannya," jelasnya.

Schatz memiliki satu saham pilihan khusus yang ia sebut "kakek besar industri."

“Saya memilih Newmont. Ini biasanya memiliki efek leverage, jadi emas naik US$ 2, saham naik 2%. Saham Newmont bisa naik 3%," katanya.

Newmont adalah perusahaan pertambangan emas terkemuka dengan yurisdiksi di Amerika Utara dan Selatan, Australia dan Afrika. Saham Newmont telah naik lebih dari 24% pada tahun lalu saja.

Baca Juga: Harga emas turun seiring meredanya konflik AS-Iran sementara

Emas sering dipandang sebagai pelarian ke tempat yang aman, tetapi investor telah memasukkan uang mereka ke dalam komoditas meskipun sahamnya baik-baik saja.

"Berhati-hatilah dengan perpindahan aset seluruhnya ke hal yang aman," kata Schatz. “Saya selalu mengingatkan orang, pada 2008 emas awalnya naik dari US$ 1.000 menjadi US$ 680 sebelum berefleksi. Emas bukanlah lindung nilai besar terhadap inflasi seperti yang dipikirkan orang-orang."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×