kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Emiten ritel dengan segmentasi menengah ke bawah paling terdampak corona


Rabu, 15 Juli 2020 / 05:30 WIB
Analis: Emiten ritel dengan segmentasi menengah ke bawah paling terdampak corona


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Corona (Covid-19) yang menyebar hampir di seluruh dunia berimbas negatif pada kinerja emiten, termasuk emiten yang bergerak di sektor perdagangan eceran (ritel).

Namun, Analis Danareksa Sekuritas Andreas Kenny menilai pengecer dengan segmentasi kelas menengah dan menengah ke bawah lah yang paling terkena dampak pandemi dan akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih. Hal ini karena lebih banyak pembelian yang dilakukan secara daring (online) seiring adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga: Penjualan melorot, pendapatan Surya Esa (ESSA) turun 18,05% di semester I-2020

“Pendapatan keseluruhan yang dihasilkan juga lebih rendah, sebagian  akibat dari pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pemotongan gaji,” tulis Kenny dalam riset, Senin (29/6).

Tim Danareksa Sekuritas mengunjungi beberapa  pusat perbelanjaan (mal) di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat pada akhir pekan pertama pasca relaksasi PSBB. Hasilnya, pemulihan pengunjung yang lebih cepat terjadi di Jakarta Selatan, sementara jumlah pengunjung lebih moderat terjadi di Jakarta Barat.

Toko-toko dengan segmentasi kelas menengah ke atas mulai ramai. Ini mengindikasikan adanya  permintaan terpendam dari kelas menengah atas. Sementara peritel dengan  segmen menengah dan menengah bawah belum menunjukkan pemulihan secara berarti.

Hasil observasi juga menunjukkan para peritel lebih banyak melakukan penawaran diskon untuk menarik lebih banyak penjualan.

Baca Juga: Meski diterpa konflik internal, saham Grup Sinarmas dinilai masih menarik

Pagebluk Covid-19 pada akhirnya akan menyeret pendapatan emiten ritel ke wilayah yang negatif meskipun pemulihan (recovery) akan terjadi. Kenny menilai, kemungkinan kecil bagi pemerintah untuk melakukan PSBB lebih lanjut karena adanya potensi tekanan ekonomi yang terkait langsung dengan PSBB. Meskipun konsekuensinya adalah pandemi Covid-19 yang memburuk.

Namun demikian, pemulihan kinerja pada kuartal ketiga dan kuartal keempat akan menciptakan sentimen positif bagi emiten pengecer. Kenny menilai, pemberian diskon yang lebih tinggi untuk meningkatkan penjualan adalah hal yang logis dan dapat diterima. Tetapi, hal ini  akan berpotensi menurunkan margin bagi emiten.

Secara keseluruhan, hasil observasi tersebut menguatkan pandangan bahwa pemulihan peritel dengan segmentasi menengah ke atas terjadi lebih kuat seperti, seperti yang terjadi pada PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).  

Baca Juga: Volume dan nilai perdagangan BEI turun, ini sektor saham yang merosot paling dalam

Namun, kecepatan pemulihan pada peritel dengan segmentasi menengah ke bawah terjadi lebih lambat seperti yang diwakili oleh PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Danareksa Sekuritas mempertahankan peringkat netral  untuk sektor ini dengan valuasi yang murah.

Kenny merekomendasikan beli saham LPPF dengan target harga Rp 2.100, beli saham RALS dengan target harga Rp 750, serta beli saham MAPI dengan target harga Rp 925. Sementara untuk saham ACES, Kenny merekomendasikan jual (sell) dengan target harga Rp 1.150 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×