Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I hari ini (30/4) di Bursa Efek Indonesia ditutup di zona merah. Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Achmad Kurniawan Sudjatmiko memperkirakan, pelemahan ini akan berlanjut pada perdagangan IHSG sesi II nanti.
Menurut Achmad, melemahnya pergerakan indeks lantaran masih dibayang-bayangi oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang hingga saat ini belum jelas kebijakannya. Itu sebabnya, indeks diprediksi akan terkoreksi lumayan dalam.
"Turunnya indeks hari ini sampai dengan akhir perdagangan diperkirakan mencapai 1%," kata Achmad pada Selasa (30/4).
Achmad menguraikan, aksi jual asing dan domestik masih mewarnai transaksi perdagangan di bursa. Karena itu, kemungkinan indeks akan menjauhi level psikologis 5.000, sampai dengan akhir pekan nanti.
Selain isu BBM, peringatan hari buruh juga akan mempengaruhi laju pergerakan indeks. "Sampai dengan awal Mei esok, masih akan ada tekanan kepada pasar modal," ucap Achmad.
Karena itu, Achmad memprediksi indeks akan berada pada kisaran support di level 4.940-4.960 dan resistance di level 4.980-4.990. Untuk saham yang dapat diperhatikan, Achmad merekomendasikan saham UNVR, AISA dan juga MPPA.
Sementara itu, analis Henan Putihrai Aset Manajemen Hendra Julius masih optimis bahwa indeks akan melaju di zona hijau. Hal ini lantaran belum adanya kepastian mengenai kenaikan harga BBM. Sehingga membuat investor masih wait and see.
Karena itu, menurut Hendra, masih ada peluang penguatan indeks di perdagangan sesi II nanti. "Indeks masih memiliki peluang untuk menguat terbatas. Meski aksi profit taking banyak, tapi penguatan di sektor-sektor tertentu masih ada," kata Hendra.
Karena itu, Hendra memperkirakan pergerakan indeks akan berada pada kisaran support di level 4.965 dan resistance di level 5.000. Untuk saham yang dapat diperhatikan, Hendra merekomendasikan saham UNVR, LPCK, TLKM, INTP dan INDF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News