kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Analis: Awal pekan, IHSG akan konsolidasi


Senin, 15 Juli 2013 / 08:53 WIB
Analis: Awal pekan, IHSG akan konsolidasi
ILUSTRASI. BI Catat Transaksi Digital Banking Sudah Capai Rp 4.314,3 Triliun di Januari 2022


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pada perdagangan awal pekan ini (15/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan sejumlah analis akan bergerak konsolidasi menyusul beragamnya ekspektasi. Analis Trust Securities Reza Priyambada bilang, konsolidasi ini terjadi lantaran mulai adanya tekanan jual di tengah masih tingginya daya dorong beli.

Reza memperkirakan, pada perdagangan hari ini (15/7), IHSG akan berada pada support 4.572-4.605 dan resisten di 4.650-4.682. Menurut Reza, pola yang terbentuk hampir sama seperti awal Juli di mana laju penguatan mulai terbatas.

"Namun, dengan masih adanya sentimen positif di pasar diharapkan dapat mengimbanginya sehingga belum akan terjadi pelemahan," kata Reza, Senin (15/7).

Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan saham SMRA, TOTL, ROTI, RALS, BBRI, MNCN, BBCA serta ARNA, masing-masing pada posisi trading buy. Dia juga merekomendasikan saham TLKM dan TAXI, masing-masing dengan rekomendasi trading sell jika gagal bertahan di posisi 11.750 dan 1.450.

Senada, analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengungkapkan, pergerakan konsolidasi IHSG ini terjadi menyusul beragamnya ekspektasi terutama terkait dengan antisipasi laba emiten di kuartal II tahun ini. Selain itu, adanya kekhawatiran kenaikan bunga yang bisa memicu perlambatan pertumbuhan laba emiten sektoral terutama yang sensitif dengan kenaikan bunga seperti perbankan dan properti.

"IHSG rawan bergerak di teritori negatif menyusul meningkatnya kekhawatiran akan dampak dari kebijakan pengetatan likuiditas yang dilakukan bank sentral Indonesia (BI)," kata David.

David memperkirakan, IHSG akan bergerak dengan support di 4.550-4.590 dan resisten di 4.680-4.725. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan di antaranya saham INCO dan SSIA, masing-masing pada posisi buy. Untuk saham ANTM, MNCN dan TINS, masing-masing pada posisi trading buy, sementara saham WIKA, BBRI, RALS dan juga LSIP, masing-masing pada posisi buy on weakness.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×