Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum banyak sentimen besar yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, rupiah berpeluang mengalami penguatan pada perdagangan Selasa (9/4). Meskipun perlu diakui, pasar masih mencermati perkembangan pasar, khususnya dari sentimen data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, Senin (8/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat melemah 0,24% ke level Rp 14.167. Sedangkan berdasarkan JISDOR Bank Indonesia (BI) rupiah sukses menguat tipis 0,09% ke Rp 14.145 dibandingkan capaian akhir pekan lalu Rp 14.158.
Analis Asia Tradepoint Future Deddy Yusuf Siregar mengatakan, dalam dua hari terakhir belum ada data yang bisa memberikan dampak besar bagi pergerakan nilai tukar secara signifikan. Meskipun, AS sempat merilis angka pengangguran yang tumbuh 3,8%.
Selain itu, meskipun cadangan devisa Maret 2019 mengalami kenaikan menjadi US$ 124,5 miliar di atas perkiraan pasar, namun pelaku pasar belum mau berspekulasi. Sehingga rupiah cenderung konsolidasi.
"Besok pergerakannya masih ada potensi untuk menguat, kalau melemah pun masih di kisaran terbatas," kata Deddy kepada Kontan.co.id, Senin (8/4).
Ini karena, jika diperhatikan pasar sudah mulai melirik kembali rupiah meskipun sepekan ke depan Tanah Air akan menghadapi musim pemilu.
"Tapi investor dan pasar masih percaya dengan fundamental kita, sehingga rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp 14.100 hingga Rp 14.200 per dollar AS," tandasnya.
Apalagi, jika investor masih mengesampingkan ketegangan baru antara AS dengan Rusia terkait Venezuela, maka ada potensi rupiah menguat di Selasa (8/4).
Namun, jika yang terjadi sebaliknya maka bisa diperkirakan bahwa pasar akan cenderung berbalik dan lebih memilih dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News