kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Analis: Ada potensi aksi profit taking di sesi II


Selasa, 16 Oktober 2012 / 13:26 WIB
Analis: Ada potensi aksi profit taking di sesi II
ILUSTRASI. Inilah sejarah perlawanan Pattimura dan rakyat Maluku terhadap penjajahan Belanda. Foto: Patung Kapitan Pattimura di Manado


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya mampu naik tipis pada putaran sesi I. Investor asing masih mencatatkan aksi beli (net buy) sebesar Rp 70 miliar.

Analis Universal Broker Indonesia Alwy Assegaf  melihat, ada kecenderungan terjadi aksi profit taking sehingga di putaran kedua nanti kemungkinan IHSG bergerak flat dengan kecenderungan menurun tipis.

Aksi profit taking tersebut dilakukan karena secara teknikal indeks sudah overbought. Terlebih, IHSG belum menutup gap yang berada di kisaran 4.260. "Aksi profit taking telah menahan IHSG di area resistance 4.330," kata Alwy kepada KONTAN, Selasa (16/10).

Alwy memperhatikan, sepertinya pasar masih menunggu katalis baru, khususnya menjelang rilisan data GDP China pada Kamis mendatang.

Pada sesi kedua nanti, Alwy memperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 4.272 dan resistance 4.330.

Dia menyarankan pemodal untuk tetap berada pada posisi hold, karena sinyal bearish belum sepenuhnya terlihat. "Tapi jika indeks mendekati area resistance sebaiknya profit taking terlebih dahulu, sambil menunggu sentimen baru," ujar Alwy.

Dia berpendapat trend bearish jangka pendek akan terbentuk jika IHSG ditutup di bawah 4.260. Dia merekomendasikan profit taking untuk beberapa saham seperti  TLKM  sudah mulai mendekati resistance di 9.850. "Begitu pula dgn saham-saham ITMG,PTBA," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Riset, Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra meninjau IHSG sedang melaju naik dengan membentuk level tertinggi baru di 4.329. Namun sudah mulai terlihat pola bearish divergence pada RSI, MACD dan Stochastics pada grafik 4 jam IHSG.

"Ini menunjukkan ada potensi untuk koreksi meski tidak tertutup peluang untuk naik lebih lanjut ke 4.340 di sesi II ini," kata Ariston. Adapun level support di kisaran level terendah hari ini dan kemarin antara 4.296 dan 4.340.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×