kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Abaikan rumor, fundamental IMJS buat saham ini masih layak dikoleksi


Selasa, 09 April 2019 / 18:39 WIB
Analis: Abaikan rumor, fundamental IMJS buat saham ini masih layak dikoleksi


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata para pelaku pasar sedang tertuju pada salah satu emiten otomotif dan transportasi PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS). Hal ini lantaran rumor yang santer terdengar mengenai potensi pembelian 15% sahamnya oleh perusahaan investasi Kohlberg Kravis Roberts & Co (KKR).

Pada awal perdagangan pekan ini, Senin (8/4) lalu, IMJS naik sebesar 25 poin atau 4,03% di level 645 bila dibanding penutupan perdagangan pekan lalu. Sedangkan pada hari ini, Selasa (9/4), IMJS naik sebesar 10 poin atau sebesar 1,55% pada level 655 bila dibanding hari sebelumnya.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto bilang bahwa secara teknikal kenaikan saham IMJS akhir-akhir ini diterpa katalis positif rumor pembelian KKR. Ia mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, saham ini bisa dibeli dengan target support di angka 700 dan target resistance di angka 750.

Senada dengan William, analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai, rumor tersebut memang menjadi katalis positif bagi IMJS sehingga bisa mengalami technical rebound.

“Ini seperti kecipratan air segar karena kalau dilihat tren saham ini masih cenderung bearish”, kata Achmad kepada Kontan, Selasa (9/4). Achmad bilang kondisinya akan menjadi lebih baik bila ternyata kenaikan harga saham ini bisa mencapai angka 715 untuk support dan 720 untuk resistance serta bisa bertahan di kisaran tersebut.

Meski begitu, Achmad bilang secara fundamental saham emiten ini masih layak dikoleksi. Hal ini bisa dilihat dari price to book value ratio IMJS yang berada di kisaran 1,2%. Faktor itu masih didukung dengan kinerja perusahaan dalam menghimpun pendapatan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis IMJS, mereka mencatat pendapatan sebesar Rp 3,3 triliun pada tahun 2018. Jumlah itu naik 22,2 % bila dibandingkan tahun 2017 dimana perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun. “Secara fundamental emiten ini masih layak dikoleksi karena masih bisa naik dengan target harga 800-850 hingga akhir tahun,” ungkap Achmad.

Achmad bilang kebutuhan armada logistik baik dari perusahaan sesama Salim Group maupun dari luar, serta all in one business dari anak usaha bisa menjadi pendorong kinerja Indomobil Multi Sejahtera pada tahun 2019 ini.

“Itu juga masih bisa didapatkan dari layanan financing hingga layanan purna jual mereka,” tambah Achmad. Sebelas dua belas dengan Achmad, William Hartanto juga bilang bila bisnis logistik Indonesia bertumbuh dengan baik, maka IMJS akan terdorong naik.

Meski begitu Achmad Yaki menambahkan masih ada beberapa hal yang mengintai dan berpotensi menjadi katalis negatif. Ia menyoroti hutang perusahaan IMJS yang masih tinggi.

Menurutnya ada pembengkakan dari sektor hutang jangka pendek yang naik lebih dari 50% year on year (yoy). “Hal itu membuat beban bunga naik 45,5% secara yoy di akhir tahun 2018. Itu jadi pemberatnya,” ungkap Achmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×