Reporter: Aloysius Brama | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Perusahaan investasi asal Amerika Serikat, Kohlberg Kravis Roberts & Co (KKR) enggan menanggapi rumor terkait rencana penambahan portofolio saham mereka di Indonesia.
Direktur KKR Asia Tenggara Jaka Prasetya saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Selasa (9/4) menolak membenarkan atau pun mengiyakan rumor tersebut. βInternal policy kami tidak mengizinkan untuk merespon rumor,β elaknya.
Sebelumnya, beredar kabar yang mengatakan bahwa KKR akan membeli 15% saham IMJS dari induk perusahaannya, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS). Asal tahu saja, anggota indeks Kompas100 ini mengantongi 91,10% dari total saham IMJS.
Rumor itu sendiri dilihat telah berhasil mengerek pergerakan saham IMJS sejak pembukaan perdagangan pada awal pekan lalu, Senin (8/4). Berdasarkan data RTI,pada perdagangan hari itu, saham IMJS berada di level 645. Jumlah itu naik sebesar 25 poin atau sekitar 4,03% dibanding hari penutupan bursa pada pekan sebelumnya dimana IMJS berada di level 620.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan, menghijaunya pergerakan IMJS sejak awal pekan secara signifikan terdorong oleh rumor itu. βIni ibarat kecipratan air segar mengingat tren IMJS selama ini masih cenderung bearish,β terang Achmad kepada Kontan, Selasa (9/4).
KKR santer dikabarkan akan menggunakan uang dari hasil penjualan saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) anggota indeks Kompas100 ini, sebesar Rp. 1,72 triliun untuk membeli emiten otomotif dan transportasi itu.
KKR disebut-sebut akan menambah portofolionya di Indonesia dengan menggelontorkan duit sebesar US$ 46 miliar ke perusahaan Salim Group itu. Bila terjadi maka KKR akan membeli saham IMJS dengan harga Rp 750 per saham.
Sebelumnya berdasarkan situs resmi KKR, perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1976 itu sudah memiliki tiga portofolio investasi saham di beberapa perusahaan Indonesia.
Ketiga perusahaan itu yakni PT Japfa Comfeed Tbk dengan komposisi kepemilikan sebesar 4,99%, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dengan komposisi kepemilikan sebesar 18,05% dan PT Karya Anak Bangsa yang presentase kepemilikannya tidak dirilis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News