kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak usahanya dikabarkan akan IPO, ini kata manajemen Kalbe Farma (KLBF)


Kamis, 27 Agustus 2020 / 16:05 WIB
Anak usahanya dikabarkan akan IPO, ini kata manajemen Kalbe Farma (KLBF)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dikabarkan akan menggiring anak usahanya, PT Sanghiang Perkasa, melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham. 

Mengutip data dari Bloomberg Senin (24/8), Kalbe Farma membidik dana hingga US$ 500 juta melalui langkah IPO itu. Adapun Sanghiang Perkasa merupakan anak usaha KLBF di segmen nutrional food. 

Baca Juga: Mentok auto reject bawah saat ex HMETD, saham Acset Indonusa (ACST) disuspensi

Dalam berita tersebut dijelaskan bahwa sumber yang mengetahui tentang rencana ini bilang Kalbe Farma telah memilih adviser atau penasihat untuk membantu proses IPO. 

Menanggapi hal ini, Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata menjelaskan bahwa KLBF akan menjajaki berbagai cara untuk ekspansi ataupun hal lain yang mendorong bisnisnya menjadi lebih baik. 

" Tidak hanya spesifik IPO, karena berbagai macam cara sebetulnya tersedia," jelas Bernadus dalam konferensi pers Public Expose Live yang diselenggarakan secara daring, Kamis (27/8). 

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya juga terbuka untuk menjajaki kesempatan lain seperti merger, akusisi, fasilitas pendanaan dari perbankan, strategic partnership, serta fasilitas yang tersedia di pasar modal. 

Baca Juga: Ini capaian produksi dan penjualan Bukit Asam (PTBA) per semester I-2020

Adapun dalam mengembangkan bisnisnya, KLBF akan melakukan dengan penuh kehati-hatian. KLBF juga akan mempertimbangkan keputusan terbaik yang bisa mendongkrak empat divisi yang dimilikinya. 

Sekadar informasi, KLBF memiliki empat divisi bisnis yakni obat resep, produk kesehatan, nutrisi dan distribusi dan logistik. Sepanjang semester I 2020, segmen distribusi dan logistik berkontribusi paling besar terhadap pendapatan hingga 32%. Setelahnya disusul divisi nutrisi hingga 28%. Untuk obat resep dan  produk kesehatan masing-masing berkontribusi  22% dan 18%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×