Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Emas kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Logam mulia ini akhirnya berhasil menyundul level US$ 1.632,30 per troi ounce terdorong berbagai faktor yang mendukung minat investor pada aset safe haven.
Minat investor pada safe haven dalam sepekan terakhir mendapat sokongan dari beberapa hal. Pertama, muramnya GDP Amerika Serika (AS) sepanjang kuartal II 2011. GDP negeri Uncle Sam itu hanya tumbuh 1,3%. Kedua, kekhawatiran akan krisis Amerika dan Amerika juga terus berlanjut. Ketiga, peringkat kredit kedua zona ekonomi besar ini terancam pemangkasan kredit sehubungan dengan keraguan pada berhasilnya penanganan utang di masing-masing kawasan itu.
Sepanjang Juli, emas tercatat mengalami penguatan 7,6% terhadap dollar AS. Analis memprediksi emas akan tertekan jika AS menyepakati kenaikan plafon kredit yang nantinya diikuti oleh pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak.
"Momen ini akan dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan aksi ambil untung atas penguatan tajam emas sejak awal Juli ini," kata Analis komoditas Valbury Asia Futures, Ahim, Minggu (30/7).
Ia memprediksi, awal pekan ini emas masih berpotensi bullish dengan potensi berlanjutnya rally untuk tes level US$ 1.646,10 jika berhasil menembus US$ 1.632,30.
"Tapi di sisi lain waspadai level RSI yang sudah jenuh beli. Hal ini mengindikasikan harga rentan terkoreksi dari penguatan tajam selama ini. Level intraday support sesi awal pekan ini terdapat pada kisaran level US$ 1.618,69-US$ 1.610,14," kata Ahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News