kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.294   -199,00   -1,24%
  • IDX 7.028   -80,17   -1,13%
  • KOMPAS100 1.049   -15,35   -1,44%
  • LQ45 823   -11,13   -1,33%
  • ISSI 214   -2,34   -1,08%
  • IDX30 420   -5,95   -1,40%
  • IDXHIDIV20 507   -6,13   -1,19%
  • IDX80 119   -1,74   -1,44%
  • IDXV30 125   -1,54   -1,21%
  • IDXQ30 140   -1,62   -1,14%

AMCI Manajemen Investasi raih izin MI


Kamis, 23 Februari 2012 / 07:40 WIB
AMCI Manajemen Investasi raih izin MI
ILUSTRASI. Kelebihan pasokan semen Pekerja memindahkan semen pesanan di distributor Jakarta, Rabu (24/1). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/24/01/2018.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Industri pengelolaan investasi di Indonesia semakin ramai. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) memberikan izin usaha manajer investasi kepada PT AMCI Manajemen Investasi Indonesia, Rabu (22/2) kemarin.

Pemberian izin usaha tersebut dilakukan karena PT AMCI Manajemen Investasi Indonesia dianggap telah memenuhi persyaratan. Pemberian izin usaha ini berdasarkan keputusan ketua Bapepam-LK Nomor:KEP-01/BL/MI/2012.

"Bapepam LK memberikan izin usaha kepada PT AMCI Manajemen Investasi Indonesia dengan alamat kantor pusat di Wisma GKBI, Jakarta," ujar Nurhaida, Jakarta, Rabu (22/2).

Sebelumnya, tiga institusi asing juga ingin masuk ke pasar manajer investasi. Ketiga institusi tersebut berencana masuk dengan mengakusisi MI lokal.

"Ketiganya menanyakan informasi terkait manajer investasi yang akan dijual. Namun saya bilang tidak tahu karena kalau ada manajer investasi yang mau dijual belum tentu pemegang sahamnnya mau mengekspose keluar," kata Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) Abiprayadi Riyanto.

Abi menilai pasar industri reksadana Indonesia memang menggiurkan bagi investor asing. Hingga akhir 2011 lalu jumlah investor reksadana baru tercatat sekitar 463.327. Jumlah tersebut masih kecil ketimbang jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 240 juta. Kue inilah yang ingin dibidik oleh investor asing.

"Pasarnya masih luas. Kalau asing datang dan membawa perkembangan bagi pasar industri reksadana justru bagus. Mereka (asing) akan membawa produk baru sehingga produk investasi menjadi lebih bervariasi. Jadi perlu dilihat manfaat ke publik secara luas," papar Abi.

Mirae Asset Global Investment Management Co, perusahaan asal Korea sudah lebih dahulu masuk ke Indonesia dengan membeli 70% saham PT NISP Asset Management senilai US$24,5 juta atau sekitar Rp 218,66 miliar. Akusisi tersebut merupakan pertama kalinya MI asal Korea Selatan memasuki pasar Indonesia. Seperti dikutip Bloomberg, akusisi tersebut merupakan bagian dari upaya melebarkan bisnis ke Asia Tenggara.

Dua manajer investasi asal luar negeri, yakni Prudential dan Kim Eng Holdings juga disebut-sebut ingin masuk ke industri reksadana Indonesia sejak 2011 lalu. Namun, hingga kini kedua perusahaan tersebut belum juga mendapat izin manajer investasi dari Bapepam LK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×