Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) menyusut. Namun, analis menilai berkurangnya kepemilikan asing di SBN itu masih wajar, mengingat banyak sentimen negatif yang beredar di pasar keuangan.
Sebagai informasi, per 12 Agustus 2019 kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 1.005,17 triliun. Jumlah tersebut berkuirang Rp 7,87 triliun dari posisi per 2 Agustus 2019 yang senilai Rp 1.019 triliun. Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai penurunan tersebut masih dalam kategori wajar karena tidak mencapai 10%.
Baca Juga: CDS Indonesia akan bergerak di rentang 90-100 dalam jangka pendek
Dia juga mengungkapkan, ada dua hal yang menyebabkan kepemilikan asing turun dalam beberapa waktu terakhir. Pertama, karena maraknya aksi profit taking atau ambil untung yang dilakukan investor asing beberapa waktu terakhir. Kedua, kurs dollar AS tengah dalam pergerakan naik, sehingga membuat beberapa investor menarik dananya untuk kembali pegang dollar AS.
Namuni, dengan perkembangan terbaru seperti meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta peluang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), Wawan optimistis prospek surat utang negara (SUN) akan lebih menarik ke depannya.
"Saya rasa bisa (Kepemilikan asing di SBN naik), dengan syarat sentimen perang dagang mereda dan suku bunga acuan turun," kata Wawan kepada Kontan.co.id, Rabu (14/8).
Baca Juga: Lelang SUN lesu, pemerintah hanya menyerap Rp 15 triliun
Peluang bagi asing masuk SBN masih terbuka lebar, apalagi pemerintah masih akan merilis SBN hingga akhir tahun.Ia memperkirakan kepemilikan asing di SBN masih akan naik di kisaran Rp 1.015 triliun-Rp 1.020 triliun hingga akhir bulan ini.
Sedangkan hingga akhir tahun, Wawan melihat masih ada peluang bagi kepemilikan asing di SBN naik hingga menjadi Rp 1.050 triliun, dengan syarat suku bunga acuan The Fed dan bunga BI turun.
Adapun perkiraan yield SUN tenor 10 tahun diperkirakan masih bisa turun ke kisaran 7,3% hingga 7,4%, asalkan The Fed dan BI benar-benar memangkas suku bunga acuannya. Sebaliknya, jika kondisi tersebut tidak terjadi maka imbal hasil SUN 10 tahun diperkirakan berada di kisaran 7,5% hingga 7,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News