Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menyebabkan rupiah unggul tipis. Esok, penguatan diperkirakan akan berlanjut bagi rupiah.
Mengutip pergerakan spot hari Rabu (29/11), rupiah unggul 0,07% ke level Rp 13.500 per dollar AS dibandingkan kemarin. Dalam sepekan, rupiah menguat 0,17% dari level Rp 13.523.
Ekonom Bank Mandiri Rully Arya Wisnubrata mengatakan, terdapat inflow asing ke saham dan pasar obligasi dalam beberapa hari terakhir yang mendorong penguatan nilai tukar rupiah. "Terdapat net buy dalam beberapa hari terakhir, dalam lima hari sudah mencapai Rp 2,9 triliun secara akumulasi," jelas Rully kepada KONTAN, RAbu (29/11).
Itu baru di pasar saham. Di pasar obligasi negara per 28 Oktober, kepemilikan asing bertambah Rp 6,43 triliun. Artinya asing mulai berangsur masuk dan berpotensi menguatkan nilai tukar rupiah bila keadaan ini terus stabil.
Rully melihat, penguatan nilai tukar poundsterling yang menekan dollar AS turut memengaruhi gerak rupiah. Terbaru dalam negosiasi Brexit, Inggris telah mengajukan angka yang menerima sambutan baik dari pihak Uni Eropa. Inggris kemungkinan harus membayar € 55 miliar atau setara £ 49 miliar untuk proses Brexit.
"Sedangkan pergerakan besok akan dipengaruhi oleh produk domestik bruto (PDB) AS yang akan rilis malam ini," jelas Rully.
Angka preliminary PDB kuartal ketiga AS yang akan rilis malam ini diprediksi sebesar 3,3%, lebih tinggi dibandingkan dengan angka preliminary pertama 3% yang rilis bulan lalu.
Rully memperkirakan, Kamis (30/11), rupiah berpotensi melanjutkan penguatan ke rentang Rp 13.495 - Rp 13.540 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News