kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah kehabisan sentimen dari domestik


Rabu, 29 November 2017 / 09:10 WIB
Rupiah kehabisan sentimen dari domestik


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri, nilai tukar rupiah lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Alhasil, kurs rupiah cenderung melemah.

Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pada perdagangan Selasa (28/11) melemah tipis 0,01% ke Rp 13.510 per dollar AS. Sementara kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah 0,11% menjadi Rp 13.527 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebut, sebenarnya rupiah sempat menguat di awal perdagangan. Hal ini dipicu reaksi pasar yang memandang negatif hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan lalu. "Berkaca pada FOMC meeting, pasar masih khawatir dengan inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan 2% di tahun depan," kata dia, kemarin. Namun, dollar AS kembali menguat seiring antisipasi pasar terhadap pidato calon Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, meski melemah, pergerakan rupiah sepanjang pekan ini sebenarnya masih cukup stabil. Ia melihat permintaan dollar AS di dalam negeri saat ini cukup tinggi, sehingga mempengaruhi pergerakan rupiah di pasar. Maklum, banyak perusahaan multinasional memerlukan dollar AS guna melunasi utang atau membayar dividen.

Sedangkan dari dalam negeri, rupiah juga minim data ekonomi dalam negeri belakangan ini. "Sampai akhir bulan, sentimen dalam negeri cenderung minim," ujar Lana.

Hari ini (29/11), Faisyal memperkirakan rupiah masih berpotensi tertekan oleh dollar AS. Sebab, AS akan merilis data pertumbuhan ekonomi, yang diprediksi naik menjadi 3,3% dibanding kuartal sebelumnya. Selain itu, pidato dari Powell dan Gubernur The Fed saat ini, Janet Yellen, berpotensi memperkuat kurs dollar AS.

Para analis menilai pelaku pasar perlu mengamati isi pidato dari pejabat bank sentral AS tersebut. Keduanya diprediksi akan memberi pernyataan yang bakal menguntungkan buat dollar AS.

Lana dan Faisyal menyebut, pasar juga akan lebih memperhatikan isu ekonomi yang berasal dari AS, ketimbang kabar pertemuan organisasi negara-negara eksportir minyak (OPEC), yang berlangsung di Wina pada 30 November mendatang. "Kalaupun berpengaruh, efek pertemuan anggota OPEC ini hanya berlangsung satu atau dua hari ke depan," sambung Lana.

Hari ini (29/11), Lana memprediksi, nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.500–Rp 13.530 per dollar AS. Prediksi Faisyal, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.485–Rp 13.530 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×