kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aliran Dana Asing Menyerbu Pasar Saham Indonesia, Begini Proyeksinya ke Depan


Jumat, 04 Maret 2022 / 07:15 WIB
Aliran Dana Asing Menyerbu Pasar Saham Indonesia, Begini Proyeksinya ke Depan


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Equity Research Analyst MNC Sekuritas Rifqi Ramadhan melanjutkan bahwa dana asing memang deras mengalir ke sektor perbankan. Sektor ini dinilai masih tetap menarik untuk dicermati oleh investor.

"Selain menjadi proxy, weight dari perbankan terhadap indeks cukup besar. Berbeda dengan Amerika Serikat yang bobotnya besar pada teknologi. Dimana saat kebijakan moneter diperketat akan berdampak pada penurunan saham berbasis teknologi," jelas Rifqi.

Dalam estimasi full year 2022, perusahaan perbankan akan lebih fokus ke penyaluran kredit, yang mana nantinya akan berdampak baik bagi kinerja bottom line. Belum lagi hal yang menyangkut pembagian dividen.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) misalnya, akan mengalokasikan 85% dari perolehan laba bersih konsolidasi tahun 2021 sebagai dividen. Total dividen tunai yang akan diberikan kepada pemegang saham mencapai Rp 26,4 triliun. 

Baca Juga: Saham-Saham Ini Masih Akan Jadi Pemberat IHSG

"Pada umumnya asing akan mencari emiten yang berfundamental solid dan pengelolaan asset bagus. Tujuannya mostly untuk berburu dividen," ujar Rifqi.

Di sisi lain, derasnya dana asing yang masuk pe pasar saham Indonesia tak lepas dari proyeksi terkait nilai dan pertumbuhan bursa. Indeks di bursa Amerika Serikat, misalnya, sudah naik cukup signifikan hampir 30% pada tahun lalu. Sedangkan IHSG baru naik 10%.

"Saat market di Amerika Serikat mengalami overvalued secara valuasi, maka akan terjadi lagging, jadi wajar kalau asing mulai masuk ke Indonesia. Belum lagi Moody memberikan outlook stable," tandas Rifqi.

Risiko Jangka Panjang

Meski begitu, patut dicermati risiko jangka panjang dari meroketnya harga komoditas serta imbas dari konflik Rusia-Ukraina. Dalam jangka pendek, Dennies Christoper juga melihat hal ini bisa mendorong IHSG, terutama untuk sektor energi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×