Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilik jaringan ritel Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) gencar melakukan ekspansi dengan menambah gerai baru sepanjang 2025.
Secara keseluruhan, AMRT menargetkan pembukaan 1.000 gerai baru tahun ini, dengan realisasi 500 gerai di semester I-2025 dan sisanya 500 gerai pada paruh kedua tahun ini.
Pendanaan ekspansi AMRT di tahun 2025 berasal dari biaya belanja modal atau capital expenditure (capex) yang bersumber dari kas internal perusahaan.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,21% ke 8.043 pada Rabu (1/10/2025), AKRA, AMRT, AMMN Top Losers LQ45
Corporate Communications General Manager Alfamart Rani Wijaya mengatakan target pembukaan sebanyak 1.000 gerai tersebut hingga saat ini masih sesuai dalam rencana perusahaan. Adapun untuk sisa tahun ini, ekspansi lebih difokuskan ke wilayah luar Pulau Jawa.
"Pembukaan gerai masih sesuai target. Ekspansi gerai banyak di luar pulau Jawa," kata Rani kepada Kontan, Rabu (1/10/2025).
Selain ekspansi gerai, AMRT juga menyiapkan berbagai strategi untuk mendongkrak kinerja pada kuartal IV-2025. Upaya tersebut mencakup optimalisasi gerai yang sudah ada, program promosi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, penguatan ekosistem digital, serta peningkatan efisiensi operasional.
Ekspansi Gerai Dinilai Berisiko
Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai langkah ekspansi AMRT cukup berisiko di tengah tekanan daya beli masyarakat tahun ini.
Menurut Andhika, emiten perlu lebih selektif dalam membuka gerai baru terutama memilih lokasi strategis dengan potensi penjualan tinggi dan biaya sewa terjangkau agar kinerja fundamental tetap terjaga.
"Kinerja AMRT pada tahun 2025 diprediksi akan stagnan tidak akan jauh dari kinerja tahun 2024," ujar Andhika kepada Kontan, Rabu (1/10/2025).
Baca Juga: Kinerja Sumber Alfaria (AMRT) Tergerus di Kuartal II, Simak Rekomendasi Sahamnya
Andhika juga menerangkan sejumlah sentimen negatif yang membayangi kinerja AMRT ke depannya, mulai dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta daya beli masyarakat yang menurun akibat maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Di sisi lain, terdapat katalis positif yang bisa menjadi penopang, yakni pemangkasan suku bunga Bank Indonesia secara agresif pada semester II-2025 yang berpotensi mendorong daya beli, dan stimulus ekonomi 8+4 dari pemerintah di akhir tahun yang diharapkan dapat memperkuat konsumsi masyarakat.
Andhika merekomendasikan buy on weakness saham AMRT dengan level support Rp 1.730 per saham dan resistance atau target harga Rp 2.160 per saham.
Selanjutnya: Jadwal dan Link Simulasi Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 SMA/MA
Menarik Dibaca: 7 Zodiak yang Paling Kompetitif, Capricorn Salah Satunya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News