kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alasan Direktur Utama Intiland Lego Sebagian Besar Saham DILD


Senin, 04 November 2024 / 23:26 WIB
Alasan Direktur Utama Intiland Lego Sebagian Besar Saham DILD
ILUSTRASI. Pialang memantau pergerakan perdagangan saham di Jakarta, Senin (3/6/2024). Direktur Utama PT Intiland Development Tbk (DILD), Hendro S Gondokusumo, telah melepas sebagian besar sahamnya di perusahaan properti tersebut.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Direktur Utama PT Intiland Development Tbk (DILD), Hendro S Gondokusumo, telah melepas sebagian besar kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 1 November 2024, Hendro menjual 260.000.432 lembar saham DILD dengan harga Rp 200 per saham. 

Transaksi tersebut dilakukan pada Kamis, 29 Oktober 2024. Setelah transaksi tersebut, jumlah saham yang dimiliki Hendro di DILD berkurang drastis, dari 260.050.432 lembar menjadi hanya 50.000 lembar saham.

Baca Juga: Dirut Intiland Development Lepas Kepemilikan 260 Juta Saham DILD, Ada Apa?

"Tujuan transaksi ialah penjualan saham untuk divestasi investasi. Status kepemilikan saham, langsung," jelas Hendro dalam keterangan resminya di BEI, Jumat (1/11).

Pada penutupan perdagangan Jumat, 1 November 2024, saham DILD mengalami penurunan sebesar 2,16%, ditutup pada harga Rp 181 per saham. Secara year to date, saham DILD tercatat turun 8,59%.

 

Dari laporan keuangan yang dirilis Kamis, 31 Oktober 2024, DILD mencatat peningkatan laba bersih sebesar 185,7% year on year (YoY), menjadi Rp 285,13 miliar per September 2024, dibandingkan Rp 99,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan demikian, laba per saham dasar naik menjadi Rp 27,51 dari sebelumnya Rp 9,63.

Baca Juga: Delta Dunia Makmur (DOID) Eksekusi MESOP, Komisaris dan Dirut Dapat 200 juta saham

Namun, pendapatan usaha perusahaan turun 40,89% menjadi Rp 1,98 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,35 triliun.

Beban pokok penjualan juga turun menjadi Rp 1,35 triliun dari Rp 1,93 triliun tahun lalu, menghasilkan laba kotor sebesar Rp 620 miliar, turun 56% dari Rp 1,41 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selanjutnya: Prudential Hadapi Tuduhan Tidak Bayar Klaim Nasabah Rp 20 Miliar, Ini Penjelasnnya

Menarik Dibaca: 11 Drama Korea Terbaru November 2024, Cek Jadwal Tayang The Fiery Priest 2 di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×