kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akuisisi BIPI atas Astrindo tertunda


Minggu, 11 November 2012 / 19:41 WIB
Akuisisi BIPI atas Astrindo tertunda
ILUSTRASI. Ratusan mobil siap ekspor terparkir di pelabuhan PT Indonesia Kendaraan Terminal?Tbk, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (06/08). IPCC harap bisa kelola Pelabuhan Patimban usai integrasi Pelindo. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Proses finalisasi akuisisi PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) atas PT Astrindo Mahakarya Indonesia terhambat. Firlie Ganindito, Direktur BIPI menuturkan, finalisasi akuisisi tertunda akibat masalah legal kepemilikan saham Astrindo.

Sebelum diakuisisi BIPI, kepemilikan saham Astrindo dikuasai oleh banyak pihak. "Saat pertama kali akuisisi kami tidak memperkirakan masalah legal ini. Ternyata ini butuh waktu yang cukup lama untuk diselesaikan," kata Firlie, akhir pekan lalu.

Firlie menegaskan, proses finalisasi akuisisi Astrindo terhambat bukan karena mereka belum adanya dana. BIPI mengklaim, dana akuisisi Astrindo senilai US$ 600 juta sudah tersedia dari dua sumber. Pertama, dana internal yaitu adalah kas dan hasil eksekusi waran seri I pada 2010. Jika waran tersebut dieksekusi nilainya Rp 942 miliar. Periode eksekusi antara 11 Agustus 2010 - 8 Februari 2013.

Kedua, komitmen pinjaman dari bank asing dan lokal. Tapi, Firlie enggan membeberkan komposisi pembiayaan internal dan eksternal.

BIPI tetap optimistis masalah legal kepemilikan saham Astrindo akan bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Soalnya, BIPI sudah mendapatkan hampir seluruh persetujuan mengakuisisi Astrindo dari para pemilik terdahulu.

Saat ini, BIPI tengah mempersiapkan diri menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk meminta persetujuan finalisasi akuisisi. "Kami masih cari tanggalnya, tapi kami yakin akhir tahun ini finalisasi akuisisi sudah bisa dilakukan," ujar Firlie.

Tertundanya finalisasi akuisisi Astrindo akan berdampak negatif pada perolehan kinerja keuangan BIPI di tahun ini. Ketika meneken perjanjian jual beli bersyarat alias conditional sales & purchase agreement (CSPA) 19 Desember 2011, BIPI yakin, anak usaha baru itu bisa berkontribusi di 2012. Target laba bersih tahun ini US$ 110 juta termasuk dari Astrindo. Maklum, Astrindo memiliki kapasitas pengelolaan batubara sebanyak 70 juta ton per tahun.

BIPI bahkan optimistis kapasitas tersebut bisa naik menjadi 140 juta ton di tahun depan. Alhasil, pada 2013 mendatang, Astrindo diharapkan bisa memberi kontribusi laba bersih US$ 180 juta.

Sayangnya dengan kondisi seperti ini, BIPI hanya bisa mengandalkan bisnis lama yaitu minyak melalui Benakat Oil dan Benakat Patina. Akibatnya, manajemen hanya bisa menargetkan laba bersih US$ 25 juta - US$ 30 juta.

"Penundaan finalisasi Astrindo tentu berdampak pada kinerja kami di tahun ini. Tapi, ini hanya masalah waktu saja karena tahun depan Astrindo sudah bisa berkontribusi ke BIPI," klaim Firlie.

Per 30 September 2012, BIPI masih mengantongi kenaikan pendapatan 7,89% year-on-year (yoy) jadi Rp 273,1 miliar. Sementara, laba bersih BIPI di akhir kuartal III 2012 tumbuh 391,1% yoy menjadi Rp 20,15 miliar. Jumat (9/11), harga saham BIPI tak bergerak dari Rp 177 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×