kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.326   31,00   0,19%
  • IDX 7.891   -53,11   -0,67%
  • KOMPAS100 1.111   -9,64   -0,86%
  • LQ45 829   2,03   0,24%
  • ISSI 266   -2,45   -0,91%
  • IDX30 429   0,72   0,17%
  • IDXHIDIV20 496   2,85   0,58%
  • IDX80 125   0,16   0,13%
  • IDXV30 131   0,34   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

Unit Penyertaan Reksadana Syariah Melesat, Cek Proyeksi Imbal Hasilnya di Akhir 2025


Kamis, 21 Agustus 2025 / 17:57 WIB
Unit Penyertaan Reksadana Syariah Melesat, Cek Proyeksi Imbal Hasilnya di Akhir 2025
ILUSTRASI. Keuangan syariah. Per Juli 2025, pertumbuhan unit penyertaan reksadana syariah melebihi kenaikan unit penyertaan industri reksadana nasional.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTAPer Juli 2025, pertumbuhan unit penyertaan reksadana syariah melebihi kenaikan unit penyertaan industri reksadana nasional.

Berdasarkan data Infovesta per Juli 2025, unit penyertaan reksadana syariah mencapai 43,69 miliar unit atau melonjak 24,96% secara tahunan dan 22,26% secara year-to-date (ytd).

Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan unit penyertaan reksadana nasional di level 7,2% secara tahunan.

Baca Juga: Reksadana Syariah Kian Diminati, Pertumbuhan Didukung Aset Konservatif

Senior Vice President, Head of Retail Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi Riawan melihat, capaian ini menunjukkan adanya pergeseran preferensi investor menuju produk berbasis nilai syariah.

“Tak hanya itu, reksadana syariah juga menawarkan transparansi, stabilitas, dan relevansi dengan tren investasi berkelanjutan (ESG) yang semakin diminati,” katanya kepada Kontan, Kamis (21/8/2025).

Reza menilai, pertumbuhan pesat ini didorong meningkatnya literasi dan keuangan syariah melalui edukasi masif, baik dari manajer investasi (MI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Diversifikasi aset seperti reksadana saham syariah, sukuk, dan pasar uang syariah juga memberikan keseimbangan risiko-imbal hasil,” imbuhnya.

Baca Juga: Reksadana Syariah Kian Diminati, Pertumbuhan Didukung Aset Konservatif

Bagaimanapun, ke depan, ia menyarankan untuk mencermati geopolitik global, serta kebijakan suku bunga Federal Reserve atau The Fed dan Bank Indonesia (BI) yang memengaruhi aliran modal asing.

Reza bilang, harga komoditas juga perlu diperhatikan. “Mengingat banyaknya emiten syariah di sektor ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, fundamental dan valuasi emiten syariah ia nilai masih solid di semester II-2025. Dus, melihat tren tersebut, Reza menaksir return reksadana saham syariah bisa berada di kisaran 2%–8% hingga akhir 2025.

Selanjutnya: Indonesia Deputy Minister Arrested as Part of Anti-graft Probe, Agency Says

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/8), Provinsi Ini Siaga Waspada Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×