kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Aksi wait and see investor menahan reli emas


Rabu, 18 Juni 2014 / 19:46 WIB
Aksi wait and see investor menahan reli emas
ILUSTRASI. Periode 16 Januari 2023 hingga 19 Januari 2023, investor asing tercatat beli neto Rp 14,80 triliun. KONTANCheppy A. Muchlis


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Harga kontrak emas dunia diperdagangkan di bawah level tertingginya dalam tiga pekan terakhir di New York hari ini (18/6). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 07.43 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun kurang dari 0,1% menjadi US$ 1.271,30 per troy ounce di Comex, New York.

Pada 16 Juni lalu, harga emas sempat menyentuh level US$ 1.285,10 per troy ounce. Ini merupakan level tertingginya sejak 27 Mei lalu. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran segera di London tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.271,25 per troy ounce.

Reli harga emas tertahan seiring aksi wait and see investor terhadap hasil pertemuan dua hari the Federal Reserve.

"Kami masih berhati-hati mengenai emas menjelang hasil pertemuan the Fed. Apalagi ada indikasi the Fed bakal menaikkan suku bunga acuan yang akan memicu penguatan dollar dan pada akhirnya menekan harga emas," jelas Edward Meir, analis INTL FCStone di New York.

Asal tahu saja, hasil survei Bloomberg menunjukkan, The Federal Open Market Committee akan memangkas nilai stimulus lagi sebesar US$ 10 miliar. Selain itu, bank sentral AS itu juga diprediksi akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya lebih cepat dari prediksi investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×